Sepanjang 2016 Indonesia Dilanda 2.342 Bencana

Kamis, 29 Desember 2016 – 18:40 WIB
Banjir di Kendal

jpnn.com - JPNN.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang 2016 Indonesia dilanda 2.342 bencana alam.

Jumlah tersebut meningkat dibanding 2015 yang hanya 1.732 bencana, 2014 (1.967 bencana), 2013 (1.674 bencana) dan 2012 (1.811 bencana).

BACA JUGA: Menkes: Masih Banyak yang Sakit, Termasuk Sakit Jiwa

"Dibandingkan dengan kejadian bencana di 2015, peningkatan bencana pada 2016 mencapai 35 persen," ujar Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (29/12).

Sutopo merinci, dari 2.342 bencana yang terjadi sepanjang 2016, didominasi banjir, longsor dan puting beliung.

BACA JUGA: Awas! Buron Rampok Pulomas Bawa Kabur Senjata

Persentasenya mencapai 92 persen. Dibanding 2015, kejadian banjir meningkat 52 persen, longsor 19 persen, puting beliung 15 persen dan kombinasi antara banjir dan longsor meningkat 139 persen.

"Sepanjang 2016 terjadi 766 bencana banjir, 612 longsor, 669 puting beliung, 74 kombinasi banjir dan longsor, 178 kebakaran hutan dan lahan, 13 gempa, 7 erupsi gunung meletus, dan 23 gelombang pasang dan abrasi," ucap Sutopo.

BACA JUGA: Nah Lohh..Yasonna Geram karena Data Palsu TKA Tiongkok

Sementara itu dari segi dampak, bencana sepanjang 2016 telah menyebabkan 522 orang meninggal dunia dan hilang.

Kemudian 3,05 juta jiwa mengungsi dan menderita dan 69.287 unit rumah rusak.

Dengan rincian 9.171 rusak berat, 13.077 rusak sedang, 47.039 rusak ringan, dan 2.311 unit fasilitas umum rusak.

"Tidak adanya musim kemarau yang jelas, yang ada adalah kemarau basah, menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung meningkat.

Bahkan saat puncak musim kemarau pun banyak terjadi banjir dan longsor," ucap Sutopo

Kemarau basah, kata Sutopo, juga menyebabkan kebakaran hutan, lahan dan kekeringan berkurang signifikan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurator Meranti Maritme Siap Diperiksa Kejaksaan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler