jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio punya penilaian untuk pidato kenegaraan Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani hingga Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
Dalam unggahan di akun Twitter miliknya, Hendri blak-blakan menyebut angka penilaiannya untuk pidato para pimpinan lembaga tinggi negara, dan pemerintahan itu.
BACA JUGA: Kelar Pidato di MPR, Presiden Jokowi Langsung Update Status di Twitter
Bahkan, dia terkejut dengan pidato Ketua DPR Puan Maharani.
"Ini surprise loh, bagus pidatonya Mbak Puan. Kontennya lebih berisi. So far skala sepuluh, ponten pidato Mbak Puan lebih bagus dari Mas Bamsoet (ketua MPR). Mba' Puan delapan, Mas Bamsoet 7.5," tulis @satriohendri sembari menyematkan tagar #Sidangtahunan2020 #IndonesiaMaju #Hensat.
BACA JUGA: Curhat di Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi: Semestinya Ruang Sidang Ini Terisi Penuh
https://twitter.com/satriohendri/status/1294106219414556672
Saat dihubungi jpnn.com terkait indikator penilaian yang dia lakukan, Hendri mencoba memberikan argumennya.
BACA JUGA: Detik-Detik Drama Menegangkan Begal Sadis Tembak Kanit Pidum Polres OKI
Pendiri KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini juga menyebut, nilai pidato kenegaraan Presiden Jokowi.
"Bamsoet 7,5, Puan delapan, Jokowi sembilan," kata Hendri.
Menurutnya, Bamsoet selaku ketua MPR seharusnya bisa menyampaikan isi pidato yang lebih baik ketimbang yang disampaikan di sidang tersebut.
"Bamsoet itu isinya bisa lebih baik dari pidato tadi. Kalau tadi tentang MPR, muji-muji MPR, padahal bisa kasih masukan kritis buat Presiden tentang kondisi bangsa dan menyampaikan aspirasi rakyat," ujar Hendri.
Adapun Puan yang dinilai lebih bagus pidatonya, karena dianggap lebih lengkap menyangkut berbagai persoalan bangsa saat ini.
"Puan mungkin lebih ke faktor wow ya. Surprise enggak nyangka isinya bagus. Lebih komprehensif. Jadi secara subyektif saya lebih suka isi pidato Puan," sebut pengajar di Universitas Paramadina itu.
Lalu bagaimana dengan pidato Presiden Jokowi yang tampil mengenakan pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT)?
"Kalau Pak Jokowi bagus. Dia mulai dengan membangun rasa, mengingatkan tentang keprihatinan dan mengajak untuk semangat."
"Isinya dari makro sampai mikro ada. Presiden cukup objektif sih, bahkan dia sampaikan pekerjaan rumahnya yang banyak belum selesai, fair," tandas Hendri.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam