Beras Diusulkan Diganti, Maluku Minta Tambah Pagu

Rabu, 30 Maret 2011 – 15:01 WIB
JAKARTA - Kebutuhan konsumsi beras di negara ini nyatanya memang masih sangat tinggiBahkan terus bertambah dari tahun ke tahun, hingga pemerintah terpaksa melakukan impor karena produksi tak mampu lagi mencukupi permintaan beras.

Sehubungan dengan itu, anggota DPD RI asal Yogyakarta, Hafid Ashrom menilai, secara perlahan namun pasti, harus segera dilakukan perubahan pola konsumsi

BACA JUGA: Kelas Menengah Indonesia Bukan Ancaman

"Dari beras, kita alihkan ke yang lain
Misalnya ketela, sagu, atau jagung," katanya, dalam rapat kerja (Raker) Komite II DPD RI dengan Bulog, Rabu (30/3).

Menurut Hafid, pemerintah bisa saja bekerjasama degan restoran-restoran terkemuka untuk melakukannya

BACA JUGA: Akil Siap Beri Keterangan ke KPK

"Misalkan kerjasama dengan KFC yang sangat populer di negara ini
Jadi, nasi pada paket KFC dirubah dengan ketela, sagu, jagung bakar, atau jenis makanan lain yang produksinya berlimpah," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan sendirinya lewat cara itu, masyarakat elit yang biasa mengkonsumsi KFC, akan ikut menyantap makanan pengganti nasi itu

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Meroket, Biaya Haji Bisa Naik

"Bila terbiasa, nantinya beras akan berganti dengan ketela, sagu atau jagung," tambahnya.

Sebaliknya, masih dalam raker yang sama, anggota DPD RI asal Maluku, Eta Aisyah, meminta agar alokasi atau pagu beras Bulog ke daerahnya ditambah"Kita di Maluku tak setiap hari makan saguHanya kalau ada acara-acara tertentu saja," katanya.

Menurut Eta pula, saat ini pagu beras Bulog di Maluku sangatlah kecil"Sudah begitu, kualitasnya jelek lagi," tandasnya(sto/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Beri Perlakuan Khusus ke Hari Sabarno?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler