Beras Sehat Organik Dapat Meningkatkan Pendapatan Petani

Selasa, 15 Februari 2022 – 21:54 WIB
KEP Sujama Kecamatan Pantai Labu yang berada di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP) Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, telah memproduksi Beras Sehat sebanyak 1,7 ton dari 2,68 ton GKG. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, DELI SERDANG - Kementerian Pertanian mendorong ketersediaan bahan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Melalui berbagai program, Kementan juga terus mengedukasi masyarakat untuk mengomsumsi pangan lokal.

BACA JUGA: Andi Akmal Minta Pemerintah Bertindak Cepat Sikapi Kenaikan Harga Beras

Salah satu program yang digenjot Kementan adalah Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Melalui pendekatan pembinaan dan optimalisasi kelembagaan wanita tani dalam pengelolaan usahatani, SIMURP berupaya mengoptimalkan pemberdayaan pada wanita tani dengan pendekatan pada KWT.

BACA JUGA: Polrestabes Surabaya Pecat 12 Polisi, Foto Mereka Dipajang, Lihat Tuh

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian Indonesia masih bergantung pada kondisi alam. Hal itu menyebabkan, sektor ini sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Menurutnya, walaupun perubahan iklim adalah hukum alam, namun proses peningkatan suhu ini tidak boleh terlalu cepat dengan cara menjaga bumi ini dengan baik. Di samping itu, melakukan antisipasi dampak perubahan iklim.

BACA JUGA: Herry Wirawan Bebas dari Hukuman Kebiri, Begini Alasan Hakim

"Saya mendorong adanya berbagai inovasi dan teknologi Climate Smart Agriculture untuk menghadapi dampak perubahan iklim," katanya.

Mentan Syahrul menyebutkan setidaknya ada empat inovasi yang dapat dilakukan. Mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan air secara lebih efisien dan berkelanjutan, perbaikan dalam pengelolaan hara, dan pupuk organik.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan untuk menjaga pangan di tengah pandemi, presiden telah mengamanatkan semua kementerian dan lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan pangan sebagai pasokan masyarakat.

Perubahan iklim adalah fenomen alam yang sudah lama, sedang dan akan terus terjadi karena merupakan hukum alam. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi rumah kaca di atmosfer.

"Kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan para stakeholder lainnya, termasuk para penyuluh pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrem," ujar Dedi.

Dedi berharap dengan agenda intelektual Program SIMURP diharapkan dapat menyikapi perubahan iklim.

Karena SIMURP bertujuan menaikan IP, menurunkan emisi GRK, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan kesejahteraan petani.

SIMURP juga mengajarkan petani agar menggunakan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya sehingga produk pertanian terbebas dari pestisida dan ramah lingkungan.

Sebagai penerima manfaat SIMURP Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sujama Kecamatan Pantai Labu yang berada di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP) Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, telah memproduksi 'Beras Sehat' sebanyak 1,7 ton dari 2,68 ton GKG.

Menurut Ketua KEP SIMURP Sujama Lamidi, Senin (14/2), gabah dibeli dari Kelompok Tani pelaksana Sekolah Lapang (SL) CSA SIMURP 2021 khususnya poktan yang telah dominan penggunaan organik dalam budi dayanya, sedangkan harga pembelian GKP di lokasi oleh KEP SIMURP Sujama dinaikkan Rp 500 per kg, hal ini menurut Lamidi untuk menambah gairah petani untuk menggunakan organik.

"Berbagai macam manfaat yang di dapat jika kita mengkonsumsi beras sehat, diantaranya dapat mencegah tubuh dari penyerapan zat-zat kimia berbahaya yang dihasilkan oleh pestisida, pupuk berbahan kimia dan air yang tercemar," ujarnya.

Lamidi menambahkan bahwa beras sehat juga bebas dari bahan pengawet sehingga beras organik jauh lebih sehat dibanding beras biasa atau nonorganik. Beras sehat juga memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, serta kandungan glukosa, karbohidrat, dan protein yang mudah terurai. Sehingga, aman dan sangat baik dikonsumsi penderita diabetes.

Menurut Miswanto, penyuluh pendamping KEP SIMURP SUJAMA, beras sehat akan dipasarkan disekitar Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang dan juga melalui on line, harga per kg nya sebesar Rp. 15.000,-/kg.

Miswanto berharap melalui kegiatan SIMURP ini dapat meningkatkan produksi dan produktivitas Poktan CSA SIMURP serta meningkatnya pendapatan petani. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler