jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 12 polisi yang bertugas di Polrestabes Surabaya dipecat secara tidak hormat lantaran terlibat beberapa permasalahan.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan memimpin upacara pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH 12 oknum polisi itu, Senin (12/4).
BACA JUGA: Letjen TNI Nyoman Cantiasa: Saya Minta Kalian Bertanggung Jawab & Segera Menyerahkan Diri
Kombes Akhmad Yusep menyatakan organisasi menindak tegas dan terukur sesuai ketentuan berlaku terhadap oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran.
Pemecatan polisi itu dilakukan berdasarkan surat keputusan Kapolda Jatim Nomor: 950-961/ V/ 2021 Tentang PTDH yang diteken oleh Irjen Nico Afinta.
BACA JUGA: Warga dan Istri Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Bilang, Enggak Menyangka
"Baik disiplin, etika maupun pidana," kata Yusep di Surabaya.
Ke-12 polisi yang dipecat itu tidak hadir dalam upacara.
BACA JUGA: Kapal yang Sempat Hilang Akhirnya Ditemukan, Seluruh ABK Terbawa Gelombang
Upacara PTDH dilakukan secara simbolis dengan menghadirkan foto-foto polisi yang melakukan pelanggaran dan dipecat.
Yusep menjelaskan terhadap masing-masing pelanggar dilakukan tindakan pemberhentian tidak dengan hormat karena desersi atau tidak masuk dinas selama lebih dari sebulan.
Kemudian, ada yang terlibat sejumlah kasus kejahatan pidana, seperti pencurian sepeda motor dan narkotika.
"Pemberhentian ini merupakan tindak lanjut program maupun kebijakan organisasi untuk menghukum anggota yang melakukan pelanggaran," ujar Kombes Yusep.
Perwira menengah Polri itu menegaskan pemecatan 12 polisi itu lantaran Korps Bhayangkara tidak memberi toleransi atas tindakan mereka.
"Organisasi sangat tidak menoleransi terhadap anggota yang melakukan penyalahgunaan wewenang," ucapnya.
Sebanyak 12 anggota yang diberhentikan tidak dengan hormat secara resmi tidak lagi berdinas di institusi kepolisian terhitung mulai 31 Mei 2022.
Dia pun menjelaskan bahwa Polrestabes Surabaya saat ini tercatat memiliki 2.560 personel.
Bagi Kombes Yusep Gunawan, pemecatan tersebut menjadi catatan dan evaluasi di internal organisasi.
"Setidaknya ke depan segenap anggota bisa menjalankan tugas kepolisian dengan lebih baik," ujar dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti