‎Berawal dari Pidato, Pengikut Dimas Kanjeng Itu Dibunuh...Uang...Uang

Kamis, 29 September 2016 – 15:44 WIB
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat dikeler Unit Jatanras Polda Jatim untuk dimintai keterangan di Mapolda Jatim kemarin (28/9). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA –  Dimas Kanjeng Taat Pribadi diduga terlibat dalam kasus pembunuhan dua orang mantan pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani.

Istri Ismail, Bibi Resemjan,mengungkap bagaimana suaminya berseteru dengan para pengikut setia Dimas Kanjeng hingga akhirnya tewas dibunuh. 

BACA JUGA: Sstt, Ada Wartawan Dibekuk Polisi

Menurutnya, perseteruan terjadi dua tahun sebelum dia hilang. 

Ya, Ismail diculik 2 Februari 2015 dan mayatnya ditemukan 5 Februari. 

BACA JUGA: Begal Sogok Polisi saat Ditangkap

“Itu memang sudah ada konflik. Tapi sebenarnya bukan dengan Dimas Kanjeng. Tapi dengan pengikut-pengikut lainnya,” ujar Bibi.

Salah satu pemicunya, Ismail selalu menyarankan agar pembagian hasil penggandaan uang disegerakan. 

BACA JUGA: Dicekik, Diperkosa, Lalu Dibunuh

Bahkan, saat acara-acara di padepokan, ketika Ismail diberi kesempatan pidato di depan semua santri dan Dimas Kanjeng, dia menyinggung masalah tersebut. 

Saat itu para santri ibarat orang yang sudah kelaparan berhari-hari, sudah mendapatkan nasi di piring, namun tidak boleh dimakan. 

“Alasannya, nasi tidak boleh dimakan karena belum ada lauk-pauknya, belum matang. Alasan padepokan selalu seperti itu,” lanjut Bibi.

Nah, Ismail selalu mendesak, daripada menunggu lauk matang, kenapa tidak nasi yang ada saja disuruh makan? 

Yang penting ada ganjal untuk perut. Kalau nanti lauknya matang, tinggal menyusulkan.

“Lah, pidato-pidato dia, saran-saran dia yang seperti itu yang menimbulkan pro dan kontra. Dan orang-orang di sekitar Kanjeng menyebut Ismail sebagai santri kurang ajar, murtad, berani ngatur-ngatur guru,” ujarnya.

Dari situlah awal permasalahannya. Menurut Bibi, santri-santrinya yang intelek yang memanfaatkan keadaan dengan memprovokasi santri yang awam. 

Diembuskan bahwa uang tidak cair karena Ismail. Karena menentang guru. Ismail dijadikan kambing hitam. 

“Namun, sejak Ismail hilang, kenapa ganti Ghani yang dikambinghitamkan? Sekarang sudah gak ada Ghani (Abdul Ghani juga mati dibunuh) juga, siapa yang mau dikambinghitamkan?” ujarnya. (pri/jpg/c9/nw/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat! Ini Jadwal Episode Lanjutan Sidang Jessica


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler