Begal Sogok Polisi saat Ditangkap

Kamis, 29 September 2016 – 11:00 WIB
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN

jpnn.com - PALEMBANG - Seorang begal sadis berupaya menyogok polisi saat ditangkap di rumahnya di Kecamatan Talang Ubi, PALI, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/9). Pendi, 30, menawarkan uang Rp10 juta agar tim gabungan yang dipimpin Ipda Rusli SH membebaskannya.

Tawaran berdamai itu diteriakannya dari atas plafon rumah, tempat dia bersembunyi. Tak mau buruan mereka lolos, polisi akhirnya berpura-pura menerima tawaran pelaku. Dengan penuh percaya diri, Pendi pun akhirnya turun dari plafon.

BACA JUGA: Dicekik, Diperkosa, Lalu Dibunuh

Saat itulah, Unit Reskrim Polsek Talang Ubi dan jajaran Jatanras Polda Sumsel meringkusnya. Penangkapan berlangsung, Rabu (28/9), pukul 01.00 WIB.  Merasa rencananya tak sesuai kesepakatan, tersangka berusaha memberikan perlawanan ketika ia dibawa serta dalam upaya penangkapan Dian, 22, pelaku begal lain yang jadi komplotannya.

Petugas terpaksa memberikan tindakan tegas. Dua timah panas bersaran di betis kiri dan mata kaki kanan tersangka hingga ia tak berkutik. Setelah itu, petugas menyambangi rumah Dian. Pelaku yang ada di dalam rumah kaget mengetahui polisi bersenjata lengkap sudah mengepung rumahnya.

BACA JUGA: Catat! Ini Jadwal Episode Lanjutan Sidang Jessica

Merasa tak ada peluang kabur, dia akhirnya menyerah. Bersama Pendi, Dian pun digelandang ke Mapolsek Talang Ubi. Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan SIK, melalui Kapolsek Talang Ubi Kompol Victor Eduard Tondais mengatakan, komplotan ini dikenal sadis.

Mereka tak segan melukai korbannya. Dalam catatan polisi, korban mereka ada beberapa. Salah seorang bahkan tertembak pahanya saat melawanan kawanan begal bersenpi ini.  “Satu dari mereka coba kabur sehingga dilumpuhkan, satu lagi menyerah,” jelas Kompol Victor didampingi Kanit Reskrim Ipda Rusli SH.

BACA JUGA: Ajaran Dimas Kanjeng: Bayar Mahar Terus, Gelang Biasa Bisa Berubah jadi Emas

Terungkap, kedua pelaku ini sering beraksi di jalan logging PT MHP. Sasaran mereka,  petani karet yang hendak pergi ke kebun atau pulang dari kebun. Tersangka Dian mengakui pembegalan yang pernah dilakukannya. Namun, dia beralasan hanya ikut-ikutan, tidak terencana. "Aku baru sekali ikut, kalau tidak salah korban kami waktu itu Yuliansa,” cetusnya. (ebi/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Cleaning Service Menikah di Kantor Polisi, Ternyata...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler