Berawal dari Urusan Wanita, Pria di Jombang Dibunuh dengan Racun Tikus, Nih Pelakunya

Rabu, 13 Maret 2024 – 21:38 WIB
Petugas membongkar makam Abdul Aziz (23) di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (13/3/2024). Pembongkaran dilakukan guna dilakukan pemeriksaan. ANTARA/ HO-polisi

jpnn.com, JOMBANG - Polisi membongkar makam Abdul Aziz (23), pria yang tewas dibunuh menggunakan racun tikus yang dimasukkan ke dalam seblak oleh tersangka NF.

Ekshumasi jasad Abdul Aziz dilakukan tim dari Polres Jombang dan Polres Lamongan, Biddokkes Polda Jatim, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

BACA JUGA: Andre yang Tewas di Kamar Hotel Ternyata Dibunuh Pria Penyuka Sesama Jenis

Ayah korban, Khoiruman mengatakan makam anaknya Abdul Aziz memang dibongkar atas permintaan keluarga.

Hal itu dilakukan guna memastikan penyebab kematian anaknya sehingga didapatkan bukti nyata.

BACA JUGA: Caleg DPR Terpilih Ratu Ngadu Bonu Wulla Mengundurkan Diri, Alasannya?

"Autopsi ini untuk mencari bukti keracunan atau tidaknya. Semoga ada bukti nyata sehingga pelaku mendapatkan hukuman setimpal," ujarnya di Jombang, Rabu (13/3).

Sebelumnya, Khoiruman menemukan anaknya sudah meninggal dunia pada Rabu (7/2) sekitar jam 15.00 WIB di dalam bengkel.

BACA JUGA: Tagih Utang, Sopyan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Pelaku

Dirinya sempat menolak dilakukan autopsi pada jenazah anaknya, karena mengira sang anak meninggal secara wajar.

Namun, dia kemudian curiga ada yang tidak beres dengan kematian anaknya setelah melihat lokasi bengkel tampak acak-acakan, isi kulkas berantakan.

Dia makin curiga saat mengecek isi telepon seluler milik anaknya dan menemukan adanya kiriman uang dalam jumlah besar ke rekening bank seseorang.

"Saya mulai curiga itu anak saya diracun dari seblak itu. Kulkas berantakan, jadi, saya mengira dia itu keracunan," ucapnya.

Keluarga akhirnya melaporkan kematian korban ke Polsek Karanggeneng, Lamongan pada Jumat (16/2).

Polisi kemudian melakukan penyelidikan untuk mengusut nomor rekening tersebut bekerja sama dengan pihak bank, sehingga didapati nama Suhartono.

Kepada polisi, Suhartono mengaku nomor rekening miliknya dipinjam salah satu temannya bernama, NF. Polisi pun bergerak menangkap NF.

Saat pemeriksaan, NF mengaku kesal dengan pelaku karena meminta uang jasa yang telah diberikan.

Pelaku berjanji mengenalkannya dengan seorang perempuan, tetapi janji itu tidak kunjung direalisasikan sehingga korban meminta lagi uang yang telah diberikan.

Karena kesal, pelaku nekat membunuh korban dengan memberi racun tikus yang dicampur dengan seblak di bengkel tempat Azis bekerja, sehingga korban ditemukan meninggal dunia oleh ayahnya.

"Tersangka mengaku jengkel karena korban terus meminta dan menagih uangnya lewat WhatsApp agar dikembalikan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP I Made Suryadinata.

Proses autopsi itu diawali dengan membongkar makam korban. Petugas kemudian memeriksa jenazah dan mengambil sampel untuk dilakukan autopsi. Proses itu dilakukan dengan tertutup.

Keluarga berharap pelaku pembunuhan anak mereka mendapatkan hukuman setimpal.(ant/jpnn.com)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler