Berawal SMS Nyasar, Pembantu Diperkosa di Hotel

Kamis, 05 Juni 2014 – 14:11 WIB

jpnn.com - MEDAN – Dimulai dengan membaca pesan singkat yang menyasar ke handphone, Yat (20) pembantu rumah tangga asal Lubuk Tapa, Kabupaten Langkat diperkosa di Hotel Kelas Melati oleh kuli bangunan, Can (23). Pelaku sempat kabur namun akhirnya polisi berhasil membekukunya.

Informasi dihimpun dari kepolisian, kejadiaan menimpa gadis polos berkulit putih itu dimulai saat menerima SMS nyasar di HP, Rabu (15/4) malam.

BACA JUGA: Ngaku Reserse, Oknum PNS Kemhan Peras Korban

Pelaku kala itu, iseng-iseng mengacak-acak nomor ponsel lantas mengirim pesan sapaan ‘hai’. Karena tak ada berbalas, pelaku menghubungi melalui telpon seluler hingga tersambung ke nomor HP Yat.

Karena disapa oleh suara perempuan, Can langsung menjawab dengan berpura-pura menanyakan temannya. Karena tak mengenal, Yat sempat mengatakan salah sambung.

BACA JUGA: Bayi Dibuang di Bak Sampah, Lehernya Diikat Tali Kuncir Rambut

Namun Can langsung cepat mengalihkan pembicaraan yang membuat Yat tertarik menjawab. Dalam obrolanya, pria berambut ikal ini memberikan perkataan manis dan memuji gadis tamatan SMK itu. Sejurus kemudian, gayung bersambut dan Yat tertarik berkomunikasi via ponsel.

Singkatnya, Minggu (18/4) siang, Can membujuk untuk bertemu. Segudang rayuan yang terlontar, Yat bersedia dan minta Can segera menjeput di rumah majikannya, SuH, di Jalan Sunggal, Medan.

BACA JUGA: Dicurigai Selingkuh, Polisi Ditikam Istri

Menggunakan sepedamotor Supra X 125, mereka mengitari Jalan Sunggal menuju arah Jalan Jamin Ginting, Medan. Disertai cerita selama berkendara, Yat selalu menjaga jarak posisi duduk dengan pria yang baru dikenalnya. Mendadak melaju kencang, gadis ini terpaksa merapat dan berpegangan pinggang Can.

Tanpa sepengetahuan korban, kendaraan sengaja melintas dari Jalan Jamin Ginting Km 8,5 Medan, atau mengarah ke hotel kelas melati. Can bersiasat ketika Yat bertanya, beralasan hendak ke rumah saudara.

Memang dasar polos, Yat berhasil digiringnya masuk ke dalam kamar hotel melati. Seperti kesetanan pula, Can tanpa malu langsung memeluk tubuh molek gadis itu. Mencoba menggerayanginya dan berusaha membuka pakaian. Sempat mendapat perlawanan dari korban, dengan berteriak minta tolong.

Tapi tak seorangpun menanggapi jeritan itu hingga Can dengan kasarnya memperlakukan Yat. Beberapa kali meronta dan memohon agar pelaku tidak meneruskan perbuatannya itu, tetap saja sia-sia. Sebaliknya Can semakin beringas untuk menggagahi gadis pembantu rumah tangga.

Setelah puas tiga kali menggagahi, Can kemudian mengantar ke rumah majikannya. Bahkan sebelum beranjak, Can memberi harapan dengan ketegasan siap bertanggung jawab jika sesuatu terjadi.

Harapan palsu itu ternyata dianggap serius oleh Yat dan saban hari tetap menunggu kepastian pria berkulit hitam itu untuk segera melamarnya. Sebaliknya, Can melalui pesan singkat mengatakan, hubungan putus dan meminta untuk tidak dihubungi. Yat terdiam hingga perubahan sikap itu diperhatikan majikannya.

Dia pun cerita ke majikannya.  Singkat cerita, alamat pelaku diketahui majikannya dan meminta pertanggungjawaban pada keluarga. Bukan menyambut baik, malah mengabaikan hingga persoalanpun dilaporkan ke pihak berwajib.

“Pemerkosaan itu, karena dia dipaksa. Bukan unsur mau sama mau,” ujar petugas Unit PPA Polsek Delitua, Rabu (4/6) siang.

Kapolsek Delitua Kompol Wahyudi mengatakan kasus itu tetap ditangani. “Tersangka sudah kita amankan guna proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (bar/dho)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Perampok Nasabah Bank Berhasil Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler