12 Perampok Nasabah Bank Berhasil Ditangkap

Mayoritas Pelaku dari Makassar

Kamis, 05 Juni 2014 – 06:18 WIB

jpnn.com - MANADO - Komplotan perampok nasabah bank berhasil ditangkap jajaran Polresta Manado. Total, sebanyak 12 pelaku yang ditangkap.

Yaitu Hasanudin alias Alo (40), Ridwan alias Rido (26), Malik alias Jaya (45), AB alias Akbar (25), IM alias Ismail (32), BS alias Basri (38), SS alias Samsudin (73, SU alias Sadam (21), ZM alias Zulkifli (19) yang semuanya berasal dari Makassar, Sulsel. Dua tersangka lagi adalah AL alias Ahmad (26) dan IR alias Irfan (24) berasal dari Bitung.  

BACA JUGA: Pelajar SMK Kritis Terkena Lemparan Batu

"Tiga tersangka, yakni Hasanudin, Ridwan dan Malik yang disinyalir sebagai pimpinan gerombolan harus dilumpuhkan (ditembak) karena berusaha melarikan diri ketika ditangkap. Kami juga menyita barang bukti berupa kunci T dan dua badik, serta mengamankan keluarga para tersangka di Mapolresta, sekira pukul 17.30 Wita, tadi (kemarin)," beber Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Made Dewa Palguna, kemarin (4/6).

Dia menyampaikan, penangkapan dilakukan sejak Selasa (3/6) hingga Rabu (4/6) sore di dua lokasi berbeda, yaitu Terminal Malalayang dan di Desa Tiwoho, Wori.

BACA JUGA: Polisi Bacok Polisi, Satu Terluka Parah

"Pertama kami menangkap empat tersangka bersama tiga perempuan di Terminal Malalayang. Kemudian petugas melakukan pengembangan dan menangkap tujuh tersangka lainnya yang tinggal di salah satu rumah warga di Tiwoho," ungkapnya.

Palguna mengatakan, sebelum menjalankan aksinya, gerombolan perampok dibagi beberapa orang dan mengawasi setiap bank yang ada di Manado. Satu pelaku di dalam bank dan dua atau tiga pelaku menunggu di luar.

BACA JUGA: Beli Senpi Setelah Berkenalan di Facebook

"Setelah korban keluar bank, para pelaku langsung membuntuti dan jika berhenti, terjebak macet atau di lampu merah, mereka langsung membocorkan ban mobil korban dengan besi modifikasi yang memiliki lubang di tengah sehingga ban kempis perlahan. Saat itu lah mereka langsung beraksi dengan memecahkan kaca mobil atau merusak pintu mobil kemudian mengambil uang korban," beber Palguna.

Para pelaku selalu mempersenjatai diri dengan badik saat beraksi, dan mereka tak segan-segan melukai korban, jika ketahuan.

"Untuk sementara yang berhasil diungkap ada beberapa lokasi perampokan, di sekitar Inul Vista, sekitar Rp 60 juta berhasil dirampok. Di Jalan Sam Ratulangi dekat sekitaran Jakarta Motor, mereka berhasil menggasak Rp 20 juta, di dekat gereja Eben Heazer sekira Rp 30 juta berhasil dirampok, dan di depan Gereja Don Bosco," bebernya.

Awalnya, lanjut Palguna, dua gerombolan perampok ini satu kelompok. Tapi karena ada konflik, beberapa pelaku membentuk kelompok sendiri. Satu kelompok, langsung menambah personel, dengan mendatangkan empat pelaku dari Makassar.

"Empat tersangka lainnya baru tiba di Manado minggu lalu. Mereka dijemput SU alias Sadam dan menginap di rumahnya di Tiwoho," katanya.

Kasus ini masih terus dikembangkan untuk mengetahui aliran dana kejahatan gerombolan perampok tersebut. Sebab dari pengakuan para tersangka, uang hasil rampokan mereka langsung ditransfer ke rekening rekan mereka yang ada di Makassar.

"Kemungkinan masih ada TKP dan tersangka lain yang masih akan diungkap dan diburu petugas," pungkas Palguna.

Beberapa tersangka mengaku, uang hasil kejahatan dipakai untuk kebutuhan keluarga mereka. "Uang itu digunakan untuk merawat istri saya yang masuk rumah sakit di Makassar karena keguguran,â€Ã‚ tutur Hasanudin dengan dialeg Makassar.

"Uang itu kami pakai untuk bayar hutang dan berbelanja," tambah Ridwan dan Malik.(manadopost/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Properti Jual Senpi ke Penjual Perlengkap Bayi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler