Tidak semua pencinta anjing bisa memiliki hewan berbulu lembut tersebut. Sebuah kampanye online menawarkan pilihan lain bagi mereka ketimbang hanya memperhatikan anjing-anjing milik orang lain di taman dan berharap bisa membelainya.


Ide dogsharing dianggap lebih baik dari kampanye anjing oleh Uber. Foto: Jessica Hinchliffe,ABC Canberra.

BACA JUGA: Anggota Parlemen Australia Disarankan Tidak Sewa Heli

Pada bulan Februari lalu, Uber, layanan taksi berbasis aplikasi telepon genggam menawarkan mereka yang ingin memeluk dan membelai anjing-anjing dengan biaya sebesar $38, atau sekitar Rp 380 ribu.

Anjing-anjing ini berasal dari pusat penampungan hewan yang dikirimkan ke lokasi sesuai permintaan.

BACA JUGA: Pengacara yang Diduga Ditembak Mafia Dimakamkan di Melbourne

Tapi Dr Michael Archinal, seorang dokter hewan ternama di Canberra mengkhawatirkan praktik ini.

"Saya khawatir dengan pengangkutan hewan, dibawa dari suatu tempat, dimasukan ke dalam mobil, kemudian dibawa ke lingkungan asing...," ujar Dr Archinal.

BACA JUGA: Terluka Parah, Pria Tasmania 91 Tahun Ini Baru Dioperasi Setelah 48 Jam

Menurutnya akan lebih baik jika orang-orang yang datang ke pusat penampungan hewan.

"Hewan itu bukan mainan," ujarnya. "Pemikiran jika mereka dapat bermain-main selama 15 menit bukan benar-benar hubungan dengan hewan peliharaan sesungguhnya."

Tapi Best Friends Pet Rescuer, pusat penampungan yang mengirimkan anjing-anjing tersebut membela kampanye yang dilakukan Uber.

Menurutnya praktik tersebut membuat beberapa orang menjadi mengadopsi anjing, selain juga memberikan sumbangan kepada mereka.

"Kita akan melakukannya lagi," ujar Feclicity Kelly dari pusat penampungan hewan. "Kita bisa memiliki waktu istirahat, pendingin mobil [AC] tetap menyala, jadi mereka [anjing-anjing] tidak pernah kepanasan."

Tak hanya itu, anjing-anjing selalu ditemani oleh pengasuh.

Sementara itu pusat penampungan hewan lainnya, ACT Rescue and Foster, atau ARF menolak untuk bergabung dengan kampanye Uber.

Wendy Parsons, presiden dari ARF mengatakan resiko asuransi dan kekhawatiran pada anjing-anjing menjadi alasan utama mereka.

Ia malah mendukung ide untuk program dogsharing, atau berbagi anjing.

Salah satu dari program ini adalah Dogshare, yang menghubungkan para pemilik hewan pemeliharaan dengan orang-orang yang lebih ingin meminjam anjing, daripada memilikinya.

"Kita harus menceritakan semua hal soal anjing kita dan diri kita, itu terdengar sangat baik bagi saya," ujar Parsons.

Dr Archinal pun setuju dengan idea yang dianggapnya luar biasa ini, dengan syarat kedua belah pihak paham apa yang diharapkan.

"Asalkan ingat, ini adalah soal anjing, bukan tetang kita," kata Parsons. "Jika mereka membutuhkan ruang, berikan saja."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kian Lebar Kesenjangan Minat Murid Baru di Sekolah Unggulan dan Tidak

Berita Terkait