Berbicara di Haul Gus Dur, Prof Mahfud Ungkap Menteri Zaman Soeharto Terganggu Asalamualaikum

Senin, 23 Agustus 2021 – 04:04 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Moh Mahfud MD meyakini pikiran-pikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan terus hidup.

Menurut Mahfud, ide-ide Presiden Keempat RI itu diterima masyarakat luas karena Indonesia bukan negara agama maupun sekuler.

BACA JUGA: Lihat Survei SMRC, Putri Gus Dur Jadi Yakin Isu Kebangkitan PKI Tidak Laku

"Ketika sekarang ini muncul negara Emirat Islam Afghanistan, kita ingat konsepnya Gus Dur soal kosmopolitanisme, inklusivisme. Itu artinya ahya, (orangnya) mati tetapi ide-idenya hidup," ujar Mahfud dalam Haul ke-12 KH Abdurrahman Wahid yang digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Minggu (22/8) malam.

Ahli hukum tata negara itu menyebut terpilihnya Gus Dur sebagai presiden menggantikan BJ Habibie merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia menolak ekstremisme, sekularisme, dan agamaisme.

BACA JUGA: Polri Tegaskan Tak Akan Proses Hukum Penggugah Lelucon Gus Dur

Mahfud mengenang soal suasana panas pasca-Pemilu 1999. Menurutnya, kala itu PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu yang meraih hampir 34 persen suara pemilih menginginkan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden.

Di sisi lain ada kelompok Islam yang menolak Megawati. Akhirnya, Amien Rais dan sejumlah tokoh lain dari kalangan Islam berkumpul dan membentuk Poros Tengah.

BACA JUGA: PKB Bakal Tradisikan Haul Gus Dur Berdasar Kalender Hijriah

Saat itu muncul nama Gus Dur sebagai calon presiden. Akhirnya Gus Dur memenangi pemilihan presiden di Sidang Umum MPR 1999.

Mahfud menyebut kecerdikan Gus Dur sangat terlihat dalam suasana seperti itu. Mantan menteri pertahanan itu menilai Gus Dur merupakan seorang konseptor ulung.

Namun, Gus Dur juga mengerti betul praktik politik yang harus ditempuh. "Ketika Gus Dur terpilih, dia mengatakan wakil presidennya harus Megawati," tutur Mahfud.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan Gus Dur begitu menjadi presiden pengin menyatukan semua kelompok.  "Gus Dur menyatukan semua partai, masuk ke dalam pemerintahannya," ucap Mahfud.

Gus Dur yang menjadi presiden dalam waktu relatif singkat pun mampu membuat Istana Negara menjadi lebih islami. Mahfud mengungkapkan Islam pada masa pemerintahan Orde Baru sering dianggap kampung.

"Zaman Pak Harto ada menteri bilang asalamualaikum di sidang kabinet, yang lain terganggu. Sekarang sidang kabinet diawali salam, bismillah, saat waktu salat juga (ada jeda) salat," kata Mahfud.

Menteri asal Madura itu juga memaparkan pandangan Gus Dur tentang negara dan agama. Mahfud menegaskan bahwa Gus Dur menginginkan Islam dipraktikkan secara substansial.

"Indonesia, kata Gus Dur, bukan negara Islam, tetapi negara islami. Beda negara Islam dengan islami," kata Mahfud.(tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD: Islam itu Agama Kemanusiaan, Semua Adalah Saudara Sesama Manusia


Redaktur : Antoni
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gus Dur   Haul Gus Dur   Mahfud MD   PKB  

Terpopuler