Bercak Darah di Kolong Tempat Tidur Margareith, Kain Pel, Sapu Lidi

Senin, 22 Juni 2015 – 05:45 WIB
Polisi berjaga di depan rumah Margareith. Foto: Miftahudin/Radar Bali/Jawa Pos

jpnn.com - DENPASAR - Sejumlah bercak darah kembali ditemukan di rumah Margareith Ch. Megawe, 60, di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar Timur, Sabtu (20/6). 

Tim Indonesia Automated Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri menemukan bercak darah di kolong tempat tidur milik ibu angkat Engeline, bocah delapan tahun yang ditemukan tewas dan terkubur di belakang rumahnya. Tim menemukan bercak darah di sapu lidi dan tongkatnya. Selain itu, terdapat darah di sebuah kain pel.

BACA JUGA: Semua Instansi Dilarang Fasilitasi Nikah Beda Agama

"Kemarin Inafis Mabes Polri membawa beberapa benda dari rumah Margareith Christina Megawe karena ditemukan bercak darah," ujar sumber di lingkungan Polda Bali kemarin (21/6).

"Mereka temukan bercak darah di kolong tempat tidur M (Margareith). Kalau sapu lidi ditemukan di kandang ayam dekat kamar Ag (Agustinus Tae, tersangka pembunuhan ANG). Terdapat darah di kayu sapu lidi sepanjang sekitar 1 meter itu. Kain pel ditemukan terbuang di bawah kolong kandang ayam dekat pintu masuk bagian selatan rumah M, yang terdapat bercak darahnya," imbuh sumber yang mengutip petugas Inafis.

BACA JUGA: Pekan Depan, Calon Kada dari PDIP Ikuti Pendidikan Khusus

Kata dia, polisi sudah mengamankan berbagai barang bukti itu untuk ditindaklanjuti. "Sebenarnya hari ini (Minggu kemarin, Red) polisi melakukan olah TKP lagi, namun tidak tahu kenapa ditunda. Mungkin Senin (hari ini, Red) dilanjutkan. Informasi terbaru akan dilakukan prarekonstruksi, namun belum tahu kapan," tambah sumber Bali Express (Jawa Pos Radar Bali Group, Red).

Terkait dengan sejumlah barang bukti baru yang ditemukan tim Inafis Mabes Polri, Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F. Sompie yang dikonfirmasi Bali Express menbenarkan adanya penemuan darah pada Sabtu lalu itu. "Benar. Sejumlah penemuan Sabtu itu sudah langsung dikirim ke mabes untuk dilakukan analisis lagi. Bercak darah yang ditemukan sebelumnya masih dianalisis juga," terang perwira asal Minahasa, Sulawesi Utara, itu.

BACA JUGA: Santri Al Fateh Menjadi Santri Pertama Penerima Kartu KIS dan KIP di Batam

Begitu juga dengan sidik jari. Jika hasilnya sudah keluar, polda akan mencocokkan lagi dengan keterangan para saksi dan tersangka. "Kami terus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengungkap motif terkait kasus tersebut," tutur mantan Kadivhumas Mabes Polri tersebut. (dre/ken/yes/c10/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bagikan Empat Kartu Sakti di Batam, Kalau Dipakai Beli Pulsa, Ini Akibatnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler