Berdialog dengan Anggota DPR Aryani, IPTI Dorong Pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi

Senin, 09 Maret 2020 – 11:55 WIB
Ketua DPW Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta (IPTI Jakarta) Glenn Wijaya dan jajaran pengurus IPTI DKI saat dialog bersama Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani di Jakarta, Sabtu (7/3). Foto: Dok. IPTI

jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi. Pengesahan RUU ini sangat penting agar tidak ada lagi penyalahgunaan data pribadi di negeri ini.

“RUU Omnibus Law cipta lapangan kerja pun harus segera dikaji ulang apakah sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat dan semua pemangku kepentingan atau tidak. Ini penting agar tidak dipandang pro-investor saja,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta (IPTI Jakarta) Glenn Wijaya saat dialog bersama Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Christina Aryani di Kantor DPD I Partai Golkar DKI Jakarta, pada Sabtu (7/3).

BACA JUGA: Christina Aryani Beberkan Persoalan Hasil Serap Aspirasi PMI

Dalam dialog tersebut, Glenn Wijaya mengangkat sejumlah topik aktual berkaitan dengan Komisi I DPR membidangi pertahanan, keamanan dan politik luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.

BACA JUGA: Pekerja Migran Meninggal Saat Antre Perpanjangan Paspor di Kuala Lumpur, Begini Respons Aryani DPR

Menurut Glenn, keberadaan UU Perlindungan Data Pribadi sangat penting, selain masalah  perlindungan migran Indonesia di luar negeri, insentif bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk berkarier di luar negeri, dan juga tentang progres diskusi Omnibus Law terutama RUU Cipta Lapangan Kerja.

Isu lain yang juga mengemuka dalam dialog ini adalah menyangkut keterbukaan anggaran pengadaan alat utama sistem persenjataan alutsista (Alutsista), persoalan jual beli data pribadi, sampai Omnibus law khususnya Cipta lapangan kerja.

BACA JUGA: DPP GMNI Hasil Kongres Ambon Resmi Dikukuhkan, Ini Nama-nama Pengurusnya

Dalam kesempatan itu, Christina Aryani merespons sejumlah isu dan persoalan yang disampaikan para aktivis IPTI.

Berkenan dengan momen masa reses DPR ini, Ibu Christina Aryani terbuka mengajak masyarakat untuk bisa menyampaikan aspirasi langsung kepada anggota DPR termasuknya dirinya.

“Beliau ingin turun langsung ke masyarakat untuk berdialog dan mengumpulkan masukan-masukan untuk dibawa saat sidang nantinya,” kata Glen Wijaya.

Untuk diketahui, IPTI Jakarta yang dipimpin Glenn Wijaya selaku Ketua bersama Syahronny Limbang Margana sebagai Sekretaris Jenderal ini terus eksis menyuarakan aspirasi masyarakat.

Menurut Glenn, IPTI yang berdiri sejak tahun 2010 diharapkan menjadi wadah kepemudaan yang merangkum aspirasi-aspirasi pemuda/pemudi Tionghoa agar dapat bersama-sama komponen bangsa lainnya membangun negeri tercinta.

Sejak terpilih menjadi Ketua IPTI Jakarta di medio September 2019, Glenn dan segenap jajaran pengurus dan anggota IPTI Jakarta sangat aktif terlibat dalam berbagai aksi sosial kepemudaan, seperti acara Pray for Wuhan yang diadakan belum lama ini di Food Street PIK bersama Aliansi Masyarakat Peduli Wuhan, seperti yang dapat dilihat pada laman profil Instagramnya, @iptijakarta.

Salah satu anggota IPTI dari kalangan profesional muda dan juga mantan diaspora dari National University of Singapore (NUS), Ferdiano Pradipta, menyuarakan pendapatnya mengenai lapangan kerja di Indonesia yang secara umum belum menarik bagi diaspora untuk berkarya di dalam negeri.

Ibu Christina menyatakan memang pemerintah belum fokus hal ini, terlihat dari kecilnya anggaran dan instansi yang mengurusi hal ini.

“Selain itu, untuk bidang Kominfo, isu hangatnya UU ITE pencemaran nama baik sering disalahgunakan oleh orang berkedudukan atau perusahaan besar untuk membungkam kritik di media sosial. Saran saya adalah perlunya revisi UU ITE ini supaya tidak digunakan sebagai UU anti-kritik,” tambah Ferdiano.

Acara yang berlangsung kurang lebih 90 menit itu sangat produktif untuk membahas sejumlah isu aktual.

“Terima kasih kepada semua anggota IPTI yang meluangkan malam Minggu-nya untuk datang dan berdialog ke sini. Topik diskusi hari ini yang beragam membuktikan kalau pemuda saat ini juga melek politik dan isu terkini,” ujar Ibu Christina.

Ibu Christina dan tim selalu terbuka terhadap masukan-masukan yang bisa disampaikan melalui media sosialnya @christinaaryani.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler