Berdialog dengan WNI di Turki, Bamsoet Ceritakan soal Jokowi Menegur Menteri

Rabu, 04 November 2020 – 19:23 WIB
Ketua MPR RI Bambang Seosatyo saat berada di Wisma Duta KBRI Ankara, Turki, Selasa (3/11). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, ANKARA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengabarkan kondisi terkini di Tanah Air saat berdialog dengan 60 kelompok masyarakat Indonesia di Turki, dalam kunjungannya ke Ankara, Selasa (3/11).

Bamsoet bersama perwakilan pimpinan dan anggota MPR melawat ke Ankara, Turki, dalam rangka memenuhi undangan Majelis Agung Nasional atau Parlemen Turki. Sejumlah isu disinggung dalam pertemuan tersebut, antara lain soal lingkungan hidup, ekonomi, hingga UU Cipta Kerja.

BACA JUGA: Kunjungi Pusat Industri Pertahanan Turki, Bamsoet Singgung Nama Menhan Prabowo Subianto

Kepada WNI di Turki, Ketua ke-15 MPR RI itu menyampaikan bahwa Indonesia juga sama seperti negara lain di dunia yang dilanda pandemi Covid-19, mengakibatkan terjadinya krisis kesehatan hingga ekonomi.

"Insyaallah Indonesia tak sampai memasuki krisis sosial ataupun krisis politik sebagaimana banyak terjadi di berbagai belahan negara dunia," kata Bamsoet didampingi Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, di Wisma Duta KBRI Ankara.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Sikap Presiden Erdogan dan Kecaman Keras Jokowi ke Emmanuel Macron

Saat itu hadir juga para Wakil Ketua MPR RI antara lain Syarief Hasan dan Fadel Muhammad, serta anggota MPR dari unsur DPR RI Mohammad Ichsan Firdaus dan dari unsur DPD RI Djafar Alkatiri.

Mantan ketua DPR itu pun mengajak WNI di Turki tetap optimistis. Sebab, di setiap krisis, seperti pandemi Covid-19 selalu membawa banyak peluang. Banyak orang justru bisa menemukan potensi diri yang sebenarnya karena desakan krisis.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Pak Machfud Arifin ini Bukan Kaleng-kaleng

Selain itu, kata Bamsoet, kehadiran UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja juga untuk menjawab berbagai krisis yang terjadi. Salah satunya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga menyederhanakan hukum dan peraturan.

"Memang ada kekurangan dari sisi komunikasi politik yang dijalankan pemerintah, sehingga niat baik UU Cipta Kerja tak tersampaikan ke masyarakat. Presiden Joko Widodo sendiri sudah menegur para menterinya agar menjalankan komunikasi politik yang partisipatif," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, selama berada di Turki, dia mengikuti berbagai agenda antara lain bertemu Ketua Majelis Agung Nasional Turki H.E. Mr. Mustafa Sentop, serta mengunjungi pusat industri pertahanan negara pimpinan Recep Tayyip Erdogan.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Turki, katanya, dia menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi yang terjadi di Izmir. Parlemen Turki juga menyampaikan dukungan atas gagasan MPR RI membentuk Majelis Syuro International, sebagai wadah meningkatkan kerjasama negara mayoritas berpenduduk muslim.

"Kami juga membahas percepatan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Turki dan percepatan riset bersama vaksin Covid-19," pungkas Bamsoet.(jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler