Berdua dengan Cowok di Kamar Kos, Kena Razia, Pegawai Bank Pingsan

Senin, 22 Juni 2015 – 04:42 WIB

jpnn.com - SIANTAR - Razia yang dilakukan tim gabungan yang terdiri dari kepolisan dan Satpol PP di sejumlah kos-kosan di Kota Siantar, Minggu (21/6), berbuntut kehebohan.

Saat berada di kantor Satpol PP, suasana sempat heboh karena seorang wanita dari 7 orang yang dibawa, pingsan dan kejang-kejang. Belakangan diketahui, wanita tersebut adalah pegawai di salah satu bank di Siantar.

BACA JUGA: Ratusan SK CPNS dari Honorer K2 Masih Proses Verifikasi

Dalam razia tersebut, lima perempuan dan dua pria diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP Kota Siantar di Jalan H Adam Malik. Mereka diamankan karena tidak dapat menunjukkan surat nikah.

Awalnya, tim gabungan maerazia Kos Anugrah di Jalan Mujahir, Kelurahan Pardomuan, Siantar Timur. Dari kosan tersebut diamankan lima orang usia muda terdiri dari empat perempuan dan satu laki-laki.

BACA JUGA: Mapolsek Terbakar, Garasi Mobil Disulap jadi Kantor untuk Melayani Masyarakat

Petugas yang menyisir satu per satu kamar kos mendapati laki-laki berinisial YG yang hanya mengenakan celana pendek tanpa baju. Sementara, pasangan perempuanya berinisial NDD mengenakan gaun dengan posisi keduanya sedang tidur-tiduran.

Sedangkan di kamar berbeda, ketiga perempuan berinisial Nu, NTL, Tan dan NDD,  dibawa ke kantor Satpol PP karena tidak bisa menunjukkan kartu identitas.

BACA JUGA: Astagfirullah... Pencuri Gasak Rumah Makan, Tiga Kotak Infaq Juga Dicuri

Usai dari kos Anugrah, puluhan petugas yang mengendarai dua mobil dinas jenis pick-up berlanjut ke arah Jalan Malanthon Siregar. Namun, di salah satu kos di Gang Barat Coi, lokasi razia, tidak ada ditemukan pasangan tidak resmi.

Petugas kemudian bergerak menuju Jalan Jawa Gang Kepala Kuning, Siantar Barat, di Kos Abshor. Di antara puluhan kamar kos itu, pada kamar nomor 22, petugas mengamankan seorang wanita dan pria, juga sedang tidur-tiduran. Hanya saja, pintu kos yang diketahui disewa oleh wanita yang bekerja di salah satu bank tersebut terbuka.

Di kos Abshor yang mempunyai halaman seluas lima meter dengan bentuk kos berjejer dan berhadapan, wanita yang belum diketahui namanya itu sempat teriak dan mencoba melawan petugas. Ia menolak dibawa ke kantor Satpol PP.

"Kami di sini bayar, Bang. Kami tidak ngapai-ngapain. Kami hanya tidur siang dengan pintu terbuka kok. Itupun tadi saya sudah melapor ke satpam dan penangungjawab kos ini. Apa-apaan ini. Saya nggak mau dibawa. Masalah moral ini. Saya ini kerja di bank,"ucapnya dengan nada meninggi sambil berupaya berontak dari petugas. Sedangkan teman prianya tidak melontarkan sepatah katapun, namun sempat menolak saat hendak dibawa.

Lalu polisi menyarankan agar mereka berdua ikut dulu ke kantor guna pemeriksaan. "Ikutlah dulu ke kantor. Nanti di sana dijelaskan. Kamu makin teriak, melawan, makin masuk TV nanti. Tenanglah dulu, nanti kan bisa dijelaskan di kantor," ucap salah seorang polisi. Dan, tak lama, akhirnya mereka bersedia dibawa dengan menumpangi mobil petugas.

Kemudian, tim gabungan berlanjut ke Jalan Surya, Jalan Sinar dan Jalan Dahlia. Empat komplek kos ditelusuri, namun tidak seorangpun diamankan.

Saat berada di kantor Satpol PP, sejumlah warga yang dibawa didata oleh petugas. Sekitar 30 menit kemudian, suasana tiba-tiba heboh saat wanita yang merupakan karyawan bank tersebut jatuh pingsan dari tempat duduknya.

Pasangannya dan sejumlah petugas kemudian langsung menggotongnya. Kondisinya sempat membaik dan sempat juga berbicara. Belum sempat ditawari minum oleh petugas, wanita tersebut kembali kejang-kejang dan pingsan. "Saya tahu penyakit saya, jangan tawarin minum. Aduhhh, aduhh, sesak saya kambuh," ujarnya dan pingsan lagi.

Teman pria pegawai bank itupun sempat memberi ancaman kepada sejumlah awak media yang melakukan peliputan. "Ngapain kalian. Kutuntut kalian nanti kalau tayang," ungkapnya sambil memegangi wanita itu yang bersandar di dadanya.

Untuk mengantisipasi agar kondisinya tak memburuk, wanita yang memakai gaun batik itu dibawa ke salah satu ruangan. Namun, hingga sore menjelang malam, petugas belum memberikan identitas keduanya. Menurut beberapa petugas, kondisi wanita itu masih pingsan, sedangkan teman prianya tidak mau memberikan identitas.

"Sabar dulu ya, Bang, belum mau lelaki itu memberikan identitasnya. Wanitanya pun masih pingsan," terang salah seorang anggota Satpol PP.

Sementara, pasangan YG dan ADD mengaku bahwa mereka hanya menonton TV. "Kami hanya nonton TV, tiba-tiba petugas datang mengetuk dan kemudain membuka pintu. Kita tidak ngapai-ngapai. Petugas melihat sendiri saat pintu dibuka, kalau kita hanya tidur," ucap YG diamini ADD.

Petugas Satpol PP kemudian menghubungi keluarga dekat ketujuh orang yang diamankan itu sebagai jaminan serta menandatangani perjanjian agar memperhatikan mereka.

"Hari ini kita adakan razia untuk menghormati bulan suci Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri. Jadi, kita harapkan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga ketertiban, ketenteraman di tempat dia berada. Yang kita amankan tujuh orang. Ada beberapa wanita diamankan karena tidak memiliki KTP. Pasangan yang kita amankan bukan pasangan suami istri," terang Kasubbag Tata Usaha Satpol PP Martua Saragih. (mag-04/ara)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Pastikan JPU Kasus Yance Clear


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler