BERDUKA: Kakek 100 Tahun Hangus Terbakar

Jumat, 04 Desember 2015 – 06:15 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - KEFAMENANU – Nasib nahas dialami Yohanes A Kefi, warga Kampung Bespenu RT 06/RW 02 Desa Jak, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kakek yang diperkirakan berusia 100 tahun itu meninggal dengan kondisi mengenaskan.

Bagaimana tidak, jasadnya ditemukan hangus terbakar diantara puing-puing lopo (rumah bulat beratapkan alang-alang dan berdinding bambu, red), kediamannya yang ludes dilalap si jago merah. Peristiwa memilukan itu terjadi, Selasa (1/12) tengah malam sekira pukul 23.30 Wita.

BACA JUGA: Jelang Milad GAM, 95 Bendera Bulan Bintang Disita

Informasi dari Humas Polres TTU berdasarkan keterangan para saksi menyebutkan, saat kejadian, korban yang tidur sendirian di lopo sementara tertidur lelap. Sedangkan para saksi yang adalah keluarga dekat korban tidur di rumah induk (rumah besar) yang letaknya tidak jauh dari lopo.

“Ada tiga saksi yang sudah dimintai keterangannya. Diantaranya Yohana Kefi (47), Yosep Nino (53) dan Sirilus Kefi (14). Yohana dan Sirilus adalah anak dan cucu kandung korban. Sedangkan Yosep adalah tetangga yang juga berstatus sebagai ipar korban,” sebut Kasubag Humas Polres TTU Iptu Petrus Liu, Kamis (3/12) via pesan singkat, seperti dilansir Harian Timor Express (Grup JPNN.com).

BACA JUGA: Kerahkan Seribu Pasukan Gabungan

Terkait kronologis kejadian, Petrus menerangkan, saksi Yohana dan anaknya, Sirilus adalah orang pertama yang mengetahui musibah itu. Di tengah malam yang sepi, keduanya mendengar bunyi ledakan bambu. Kedua saksi itu kemudian bangun dan keluar rumah. Mereka melihat kobaran api di lopo yang sudah membumbung tinggi. Tidak dapat berbuat apa-apa, keduanya berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

Saksi Yosep Nino dan masyarakat sekitar yang datang ke lokasi berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sayang, bahan bangunan lopo yang mudah terbakar, menyulitkan upaya pemadaman. Lopo akhirnya hanya menyisahkan puing-puing.

BACA JUGA: Pelimpahan Tak Jadi, Novel Baswedan Batal Ditahan

Di tengah puing-puing itulah, jasad korban yang sudah hangus terbakar ditemukan, Rabu (2/12) dinihari usai api benar-benar padam. Warga kemudian mengangkat dan memindahkan jasad korban dari puing-puing lopo.

Kuat dugaan lanjut Petrus, api bersumber dari lampu pelita yang biasa disimpan korban di atas kursi untuk penerangan.

“Usai mendapat laporan, anggota Polsek Miomaffo Timur langsung mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Keluarga juga menolak rencana otopsi dan visum luar terhadap jasad korban. Sehingga keluarga membuat surat pernyataan penolakan otopsi dan kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian," ungkap mantan Kapolsek Insana itu.(mg19/ays/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibawa Bareskrim Ke Bengkulu, Pengacara Novel Baswedan: Ini Penculikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler