jpnn.com, ANKARA - Para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mulai melakukan praktik politik kotor kepada para lawan politik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Mereka membuat pelecehan dengan menciptakan tagar atau hashtag di media sosial yang mengancam akan membunuh dan melakukan pemerkosaan terhadap para oposisi dan kritikus, setelah munculnya isu kudeta.
BACA JUGA: Virus Corona Masih Menggila di Turki, Presiden Erdogan Umumkan Lockdown Idulfitri
Tokoh oposisi Turki dituduh telah menghasut untuk melakukan kudeta oleh anggota AKP dan media pro-pemerintah. Pada 4 Mei, Erdogan menilai bahwa oposisi utama yaitu Partai Rakyat Republik (CHP), masih menginginkan kudeta.
Erdogan menegaskan bahwa CHP tidak akan pernah mencapai supremasi di Turki. Dia bahkan menuduh partai politik itu berusaha merebut kekuasaan pemerintahannya melalui kudeta.
BACA JUGA: Rezim Erdogan Tangkap Ketua Partai Oposisi Terkait Serangan Bersenjata
Menanggapi pernyataan Erdogan itu, tokoh pro-pemerintah, Sevda Noyan, mengatakan dalam sebuah program TV pada Jum’at(15/5) lalu. Noyan mengatakan bahwa dia bisa saja mempengaruhi 50 orang dari anggota keluarganya untuk mendukung Erdogan jika terjadi upaya kudeta terhadap Erdogan.
Pendukung Erdogan lainnya yaitu jurnalis Fatih Tezcan juga menggemakan sikap serupa pada 11 Mei lalu. Fatih mengatakan bahwa kehidupan perempuan dan anak-anak Turki yang terlibat kudeta akan terancam.
BACA JUGA: Dokumen Lawas Ungkap Cara Kotor Erdogan Mengejar Kekuasaan
"Darah jutaan orang akan tumpah untuk setetes darah Erdogan," kata Tezcan dalam video yang dia bagikan secara online, dilansir dari ahvalnews.com, Senin (18/5).
Ribuan pendukung AKP juga mengancam tokoh-tokoh oposisi terkemuka. Mereka termasuk Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamo?lu; Pemimpin CHP, Kemal K?l?çdaro?lu; Ketua CHP Istanbul Canan Kaftanc?o?lu; Mantan Ketua Partai Demokrasi Rakyat Pro-Kurdi, Figen Yüksekda?; dan seorang Jurnalis, Nev?in Mengü.
"Generasi yang beriman sekaligus pendendam... Ini adalah bagian dari masyarakat Turki yang paling tidak bermoral, paling kejam, dan paling dungu," tulis seorang netizen, @icmihrak yang berkomentar terhadap adanya ancaman pembunuhan dan pemerkosaan tersebut.
Sedangkan netizen lainnya juga mengatakan dan mendukung hal serupa. Mereka menganggap bahwa upaya yang dilakukan oleh AKP dan pro-pemerintah di media sosial tidak mempunyai etika. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil