jpnn.com, JAKARTA - Beredar dua rekaman suara korban gemba 7 SR di Lombok Utara, NTB, pada Minggu (5/8) malam di kalangan jurnalis.
Dalam rekaman itu dua laki-laki terdengar berbicara melalui voice record meminta pertolongan karena di daerah mereka terdapat banyak korban.
BACA JUGA: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami NTB, Polisi Tetap Siaga
Rekaman pertama berdurasi 0,31 detik, dari seseorang yang mengaku berada di Bebante menuju Sembalun Bumbung, Lombok Timur. Di sana belum ada warga yang bisa dievakuasi.
"Halo teman-teman, saya sekarang di Sembalun, Bebante (Lombok Timur), menuju Sembalun Bumbung. Di sini semua warga tidak ada yang bisa evakuasi, banyak anak-anak yang mengalami (terkena) reruntuhan," ucap pria tersebut.
BACA JUGA: 2 Jam Pascagempa Lombok Utara, Peringatan Tsunami Dicabut
"Saya sekarang posisinya baru turun Sajang, mau balik ke Mataram habis drop logistik. Di sini benar-benar kehilangan akses, kehilangan sinyal sama
sekali, tidak ada paramedis. Mohon sekiranya teman-teman di *Genfi (kurang jelas-red) meneruskan informasi ini," ucapnya.
Pada rekaman kedua berdurasi 0,51 detik, seorang pria juga menyampaikan kondisi di daerahnya. Di sekitarnya terdengar suara orang-orang berteriak, dan klakson kendaraan.
BACA JUGA: Status Waspada Setelah Sempat Peringatan Dini Gempa Lombok
"Oke oke, ngendang tulung sekali, siapa pun yang mendengar ini, tolong sebarkan, kalau ada tim. Kami kebetulan lewat di jalan KLU, lingkungan Lekuk Peko, Kecamatan Gangga (Lombok Utara). Di si hampir semua rata-rata kena reruntuhan dan banyak makan korban. Allahuakbar," ucapnya.
"Ya Allah, bisa dibilag 90 persen rumah hancur di sini. Minta tolong teman-teman yang mendengar kan ini, Lekok Peko, Kecamatan Gangga, KLU,"
katanya dengan suara panik, mengakhiri rekaman suara yang diterima JPNN dari warga Lombok Tengah inisial ID.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Mataram Imbau Warga Jangan Panik, Hindari Pantai
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam