jpnn.com - Bujet kadang menghambat kita mendapatkan rumah baru. Namun, terkadang dana menjadi kendala sehingga terpaksa membeli rumah second.
Setelah mengetahui bujet, saatnya Anda berburu rumah dijual sesuai kebutuhan, baik rumah baru maupun rumah second.
BACA JUGA: Kabar Buruk, 2.215 KK Harus Meninggalkan Rumah, Danrem Antasari Beri Instruksi Tegas
Seberapa tua rumah dijual yang layak beli? berikut saran terbaik untuk Anda:
BACA JUGA: Pasien Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah
Rumah antik usia di atas 50 tahun
Pasti Anda pernah melihat iklan rumah dijual yang dibangun dari tahun 1950-an atau lebih tua lagi. Arsitekturnya khas dengan tanah lapang dan lokasi strategis yang membuat harga jualnya cukup tinggi. Namun, apakah sepadan?
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Beri Kejutan untuk Fajar Nugroho, Langsung Bedah Rumah
Eits, jangan melihat dari usia bangunannya, ya, justru lokasi dan ukuran tanahnya yang membuatnya tidak kekurangan peminat.
Kebanyakan rumah dijual dengan bangunan antik berada di pusat kota sehingga harga tanahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Soal kondisi bangunan, sih, biasanya relatif masih bagus. Tentu sang pemilik rumah dijual itu juga berusaha menjaga bangunan dan mengatasi kerusakan fisik yang terlihat agar kondisinya tetap layak tinggal.
Apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah tua yang bangunannya sudah berusia puluhan tahun?
Anda bisa mengecek bentuk atap, plafon, dinding, saluran ventilasi, kelistrikan, hingga kondisi pipa sebagai sumber aliran air. Selama hal-hal di atas berfungsi optimal, maka bukan masalah sejak kapan rumah tersebut berdiri.
Lain cerita apabila kondisi bangunan sudah rusak. Meski harganya murah, Anda harus menghitung kembali biaya yang akan dikeluarkan untuk memperbaikinya, bahkan merenovasi rumah antik tersebut.
Jangan-jangan harganya sama saja dengan membeli rumah baru? Di sisi lain, butuh waktu untuk mendapatkan rumah idaman sesuai keinginan Anda sebelum ditempati.
Rumah dijual kisaran 15 tahun - 45 tahun
Rumah second dijual yang berusia di atas 10 tahun kondisinya tentu berbeda dari rumah baru dibangun. Harus diingat makin tua usia rumah dijual yang Anda incar tentu saja ikut memengaruhi performanya.
Meski sama-sama masih berdiri kokoh kemungkinan besar Anda harus memperbaiki beberapa bagiannya. Misalnya dinding yang mulai kusam sehingga perlu dicat ulang, atau mengganti kloset kamar mandi agar bebas masalah serta alasan higienis.
Oleh karena itu, Anda tetap perlu menganggarkan dana untuk perbaikan kecil demi menjadikannya seperti rumah baru.
Jika merasa terlalu banyak hal yang harus dilakukan untuk membuatnya nyaman, nih, mungkin lebih baik bila Anda memilih rumah baru saja.
Dengan begitu Anda masih bisa menabung untuk memperbaikinya setelah ditempati sendiri.
Rumah usia di bawah 10 tahun
Rumah second yang berusia di bawah 10 tahun ke bawah umumnya dianggap sebagai rumah baru. Maklum semua komponen masih dalam kondisi prima sehingga tidak membutuhkan perbaikan dalam waktu dekat.
Desainnya pun belum out of date yang membuatnya terlihat cukup seragam dengan bangunan di sekitarnya.
Lebih baik lagi jika Anda membelinya dari tangan pertama supaya mendapatkan informasi lengkap bagaimana struktur rumah dijual tersebut, apakah bangunan sudah pernah direnovasi, hingga kondisi lingkungan selama ini. Faktor ini penting bila Anda bermaksud menempati rumah dalam jangka waktu lama.
Jika kondisi fisiknya oke, selanjutnya Anda hanya perlu menyediakan biaya perawatan atau maintenance setiap tahun yang berkisar antara 1% - 4% dari harga total rumah.
Misal Anda membeli rumah seharga Rp300 juta maka bujet perawatan tahunan yang harus disiapkan sekitar Rp3 juta - Rp12 juta.
Nah, Anda sudah mendapatkan gambaran besarnya apa saja yang harus disiapkan jika membeli rumah dijual dengan bangunan berusia tahunan bahkan puluhan tahun.
Apakah masih tertarik memilikinya atau justru membuat Anda memilih rumah baru? Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi membeli rumah tidak pernah salah karena termasuk investasi. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia