jpnn.com, JAKARTA - Pentolan Aliansi K2 Indonesia (AK2I) Ihdinas mengatakan, status merupakan hal yang sangat penting bagi honorer K2.
"Meskipun titel doktor atau magister, kalau statusnya honorer, kami tetap dipandang sebelah mata oleh lingkungan," terangnya, Kamis (8/8).
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Harus Serius Ikut Tes PPPK, Biar Lulus
Dia menambahkan, perasaan honorer semakin pedih ketika memiliki atasan yang dahulunya merupakan siswa mereka di sekolah.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Honorer K2 dan Satpol PP Diusulkan Jadi PPPK
BACA JUGA: Honorer K2: Belum Tentu Kepala BKN Lolos Jika Dites
Ihdinas mengakui selama ini pegawai yang bekerja di instansi terkadang bukan yang mengerti pekerjaan, melainkan memiliki hubungan kedekatan dan kekerabatan.
Pegawai senior, sambung Ihdinas, bisa diabaikan jika tidak memiliki hubungan emosional dengan pejabat di atas.
BACA JUGA: Titi Honorer K2: Jangan Seolah-olah Semua Salah Pemda
Ihdinas menyebut tidak semua honorer bisa menjilat kepada atasan. Dia mencontohkan dirinya sendiri.
Padahal, kata Ihdinas, keterlibatan dalam sebuah kegiatan bisa mendatangkan pendapatan tambahan bagi honorer.
“Jadi, sampai mati pun kami meng-honor untuk mendapatkan kehidupan yang layak itu sangat sulit untuk didapatkan," paparnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Kepala BKN, Anda Ditantang Adu Kepintaran oleh Honorer K2, Berani?
Redaktur : Mesya Mohamad
Reporter : Mesya Mohamad, Ragil