Berharap Dapat Klaim Asuransi, Ekri Sucipto Malah Berakhir di Balik Jeruji

Rabu, 29 September 2021 – 22:37 WIB
Pelaku Ekri dan Johan saat diamankan di Mapolsek Tebing Tinggi. Foto: Hendro Sumeks.co

jpnn.com, EMPAT LAWANG - Ekri Sucipto alias Boex, 26, warga Desa Kota Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, harus berurusan dengan polisi.

Dia nekat membuat laporan palsu ke SPKT Polsek Tebing Tinggi hanya karena ingin terbebas dari angsuran kredit serta mendapatkan klaim asuransi.

BACA JUGA: Briptu IMP Bareng Debt Collector Menagih Utang, Pamer Pistol, Perintah Kapolda Tegas

Pelaku melapor kehilangan satu unit mobil Suzuki jenis pikap. Selanjutnya pelaku mengaku menjual mobil tersebut ke Hengki yang merupakan nama samaran pelaku Johan, 30, warga Desa Tanjung Aur, Kecamatan Kikim Tengah, Kabupaten Lahat.

Akibat ulahnya itu, kedua pelaku Ekri dan Johan terpaksa bermalam di hotel prodeo Mapolsek Tebing Tinggi dan gagal mendapat klaim asuransi.

BACA JUGA: Tak Ada Toleransi Lagi Bagi 6 Oknum Polisi Ini, Langsung Dipecat Tidak dengan Hormat

Kapolsek Tebing Tinggi, AKP M Aidil Fitri menjelaskan, pelaku dengan lesu datang ke Polsek Tebing Tinggi karena kehilangan mobil. Lalu membuat laporan kehilangan.

“Pelaku menceritakan kehilangan satu unit mobil pikap yang terparkir di halaman depan kontrakannya di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Kikim Tengah, Kabupaten Lahat,” kata Aidil, Rabu (29/9)

BACA JUGA: Mbak Suprihatin Pingsan Usai Rekonstruksi Pembunuhan di Depan Rumahnya, Oh Ternyata

Namun, saat dimintai keterangan lebih lanjut, pelaku berubah-ubah memberikan keterangan sehingga tim penyidik merasa janggal atas laporan tersangka.

“Laporan pertama mengatakan kehilangan satu unit mobil pikap. Lalu dihari lainnya mengatakan mobil itu dijual dengan Hengki yang tidak tahu tempat tinggalnya dengan harga Rp19 juta,” ungkapnya.

Setelah diselidiki yang bersangkutan bernama Hengki itu, merupakan nama palsu. Nama aslinya Johan dan terpaksa kedua pelaku diamankan di Polsek Tebing Tinggi.

“Laporan yang dibuat pelaku adalah laporan bohong dimana keduanya antara Boex dan Johan sudah sepakat untuk kemudian bisa mendapatkan klaim asuransi,” jelasnya.

Karena, setelah memberikan keterangan mobilnya hilang dicuri pelaku juga memberikan keterangan berbeda jika mobilnya dijual seharga Rp19 juta dengan sisa Rp12 juta.

BACA JUGA: Petugas Rutan Bareskrim saat M Kece Dianiaya Diperiksa Propam, Ini Hasilnya

“Itu pun juga bohong. Akan tetapi mobil tersebut ada dan disimpan oleh pemiliknya sendiri,” tukas kapolsek seraya mengatakan kedua pelaku dikenakan pasal 242 KUHP tentang keterangan palsu dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (eno/sumeks.co)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler