jpnn.com - jpnn.com - Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyambut baik peluncuran program perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KILK) tahap II di Kepri.
Dia menuturkan peluncuran KILK tersebut merupakan terobosan yang bagus guna mendongkrak iklim investasi di Kepri dan Batam khususnya.
BACA JUGA: Thomas Lembong Luncurkan Program Klik di Batam
"Ini langkah yang bagus. Seperti yang kita tahu bahwa tahun ini tahun prestasi dan pertumbuhan ekonomi. Kemudahan yang diberikan ini tentu akan lebih baik untuk mendorong daya saing investasi di Kepri," ujar Nurdin seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Untuk itu Nurdin berharap semua pihak terkait termasuk masyarakat Kepri pada umumnya agar sama-sama mendukung program tersebut agar bisa tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan pemerintah.
BACA JUGA: Investasi Emas Bikin Selalu Kaya
"Negara lain tentu punya terobosan juga. Saya rasa Klik ini harus didukung secara bersama agar kita tak kalah saing dengan negara lainnya untuk menarik minat investor asing," ujarnya.
Senada disampaikan Kepala Badan Pengawasan (BP) Batam Hatanto yang mengaku minat investasi di Batam sudah mulai membaik yang mana 63 perusahan sudah menunggu program klik tersebut.
BACA JUGA: Relaksasi Margin Bikin Investor Leluasa Bertransaksi
"Dengan adanya KILK ini kami beharap investasi bisa naik dua kali lipat atau meningkat 100 persen tentunya. Karena dalam kawasan Industri yang ditetapkan sudah diberi kemudahan, " ujarnya.
Sementara itu secara umum data yang dirilis BKPM realisasi penanaman modal asing (PMA) di kota Batam tahun 2016 sebesar Rp 6,26 trililiun untuk 71 proyek.
Jumlah tersebut meningkat 46,6 persen dibandingkan dengan periode sebeluimnya yang mana tahun 2015 sebesar Rp 4,27 trililiun untuk 63 proyek.
Realisasi PMA ini umumnya didominasi oleh sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya, serta industri mineral non logam dan industri kimia dasar. Sedangkan realisasi penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun 2016 sebeasar Rp 489,5 miliar dari 75 proyek.
Angkat tersebut meningkat siginificant sebesar 13 kali lipat dibandingkan tahun 2015 sebelumnya sebesar Rp 34,7 miliar untuk 77 proyek.
Peningkatan PMDN ini disebabkan peningkatan proyek-proyek investasi pertambangan minyak dan gas alam serta proyek-proyek properti di kota Batam tahun 2016 lalu. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipicu Trump, Investasi Tiongkok ke Indonesia Melejit
Redaktur & Reporter : Budi