jpnn.com - JAKARTA - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) diharapkan tetap solid di parlemen supaya mereka bisa berperan aktif sebagai penyeimbang pemerintah.
Sebaliknya, partai koalisi pendukung pemerintah tidak perlu takut menghadapi kekuatan KMP. Sudah saatnya membangun dan memperkuat check and balance antara legislatif dan eksekutif.
BACA JUGA: Jero Tersangka, Syarief Hasan Lapor SBY
Hal tersebut dikatakan pengamat sosial politik Holden Makmur menanggapi hubungan partai politik pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dengan partai pendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK), yang masih terasa memanas pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan Jokowi-JK.
"Kita harus menghormati keputusan MK. Kubu Jokowi-JK jangan jumawa, kubu Prabowo-Hatta Radjasa pun tidak boleh bersedih. Dalam keyakinan saya, hakim MK memiliki pandangan sendiri. Namun, kebenaran akan terbukti pada masanya nanti," kata Holden Makmur, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/9).
BACA JUGA: Jokowi Sudah Siapkan Jurus Sikat Mafia ESDM
Untuk membangun check and balance lanjut Holden Makmur, partai anggota KMP jangan sampai terpengaruh dengan segala macam bujuk rayu untuk bergabung dengan kubu Jokowi-JK.
"Sudah bukan rahasia lagi, rayuan terhadap KMP untuk masuk dalam pemerintahan Jokowi-JK masih terjadi untuk menambah kekuatan di parlemen supaya tidak mendapat gangguan dan hambatan," ujarnya.
BACA JUGA: Berkas Rampung, Bupati Bogor Dipindah ke Bandung
Anggota KMP lanjutnya, harus tegas menolak segala macam rayuan dari pihak mana pun. Saatnya partai-partai ini membangun tradisi atau budaya baru dalam pemerintahan kita yaitu sebagai penyeimbang pemerintah. "Jika sebelumnya mereka bagian dari pemerintah, saatnya mengambil posisi di luar pemerintah, posisinya juga terhormat," ujarnya.
Dengan menguasai 353 kursi atau 63 persen di parlemen menurut Holden, peranan dari partai KMP sangat luar biasa menentukan jalannya roda pemerintahan. Peranannya itu sebagai penyeimbang pemerintah, sekaligus mengawasi semua kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Menurut Holden, Prabowo sebenarnya mumpuni menjadi seorang pemimpin di negara besar ini. Namun memang kemenangan yang belum memihak kepadanya pada pilpres kemarin. Tapi ujar dia, pasti ada hikmahnya buat Prabowo.
"Hendaknya kita semua bisa mengambil hikmah, mungkin saja ini merupakan kemenangan yang tertunda. Setidaknya KMP bisa menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung pada pilpres berikutnya," pungkas Holden.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Tersangka Baru di Kasus Suap Polda Jabar
Redaktur : Tim Redaksi