JAKARTA - Pemerintah berupaya agar warga korban Merapi tidak kehilangan mata pencaharian merekaKarenanya pemerintah berharap, setelah nanti masa tanggap darurat berakhir, tidak muncul titik-titik kemiskinan baru di masyarakat korban Merapi.
"Yang dulu waktu kena gempa (2006) saja, sekarang masih tahap recovery
BACA JUGA: Enam Maskapai Asing Masih Takut Ke Cengkareng
Karena itu yang penting kita memikirkan bagaimana mereka ini jangan sampai kehilangan pekerjaannyaUntuk mengantisipasi dampak Merapi, lanjut Hatta, memang diperlukan suatu pemahaman keilmuwan yang lebih mendalam lagi
BACA JUGA: Modal Asing Belum Dibatasi
Sehingga baik kerugian material dan immaterial, harta apalagi jiwa, dapat diminimalisir atau bahkan dihindari."Dulu kita tidak punya data, tapi sekarang kita sudah punya data mulai dari tahun 1872 (letusan Merapi)
Dalam kesempatan sama menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, pemerintah saat ini masih fokus untuk menyelesaikan masa tanggap darurat
BACA JUGA: Bank Mandiri Gelontorkan Rp2,3 M
Karenanya usulan untuk merelokasi warga dari lereng gunung api teraktif di dunia tersebut belum dijadikan solusi"Itu (relokasi warga Merapi) masih terlalu diniSekarang ini kita tanggap darurat dulu warga di radius 20 Km, harus diungsikan ke tempat aman," kata Hatta.Adanya desakan dari beberapa kalangan yang mengimbau pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan relokasi permanen, dinilai Hatta sebagai langkah yang kurang bijakSebab, relokasi besar-besaran terhadap warga yang telah turun menurun tinggal di suatu wilayah, bukanlah perkara mudah.
"Tidak segampang itu memindahkan orangApalagi masyarakat ini lahir, besar, tumbuh dan punya usaha disituTidak bisa dilihat hanya aspek secara ekonomi, tapi juga ada aspek sosial, budaya dan lain-lainKarena itu jangan terlalu terburu-buru (mengusulkan relokasi)," tegas Hatta(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mustafa: Tak Ada Permainan dalam IPO KS
Redaktur : Tim Redaksi