Berharap Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Kamis, 03 Juni 2010 – 07:15 WIB
JAKARTA – PT PLN (Persero) mengharapkan keputusan yang akan diambil oleh pemerintah mengenai alokasi gas Donggi-Senoro nantinya bisa lebih memprioritaskan kebutuhan dalam negeriApalagi selama ini perusahaan setrum itu sangat membutuhkan gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

“Maunya PLN, semua produksi gas Donggi-Senoro itu untuk PLN

BACA JUGA: Sentuh Angka 11 Juta Pelanggan

Sayangnya, hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah,” kata Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa (2/6)
Sebab, menurut Dahlan, kondisi pasokan gas untuk PLN dari waktu ke waktu tidak mengalami perkembangan yang menggembirakan

BACA JUGA: Akuisisi Lima Perusahaan

Bahkan sebaliknya, sangat memprihatinkan


Dahlan juga tidak sependapat dengan penilaian yang mengatakan, jika gas Donggi-Senoro dialokasikan untuk kebutuhan domestik maka tak akan memenuhi keekonomian proyek

BACA JUGA: Swedia Incar Telekomunikasi Indonesia

Karena, pihaknya telah melakukan hitung-hitungan sebelum mengajukan bahwa gas itu dibutuhkan PLN

“Kami telah melakukan penghitungan termasuk juga mengenai keekonomianTapi, memang saya belum bisa berbicara soal ituKami tunggu keputusan pemerintah seperti apaYang pasti, kami telah menghitung semuanya,” tegas Dahlan.

Selain masalah alokasi gas, Dahlan juga menjelaskan, mulai Juni ini pihaknya optimistis tidak ada lagi pemadaman bergilir atau byar pet untuk Jawa-Bali dan Indonesia BaratJaminan tak ada byar pet lagi di wilayah itu karena pasokan listrik sudah mencukupi“Untuk seluruh Indonesia, hanya Palu dan Lombok yang masih defisit, masing-masing sebesar 40 megawatt dan 60 megawatt,” jelas Dahlan

Pemadaman tidak akan terjadi lagi karena sejumlah pembangkit sudah dikerjakan dan masih berlanjut hingga 2014Tahun lalu pembangkit yang selesai dikerjakan berkapasitas 300 megawatt dan tahun ini 3.200 megawattBeberapa pembangkit yang ditargetkan selesai tahun ini adalah Rembang, Indramayu, Suralaya 8, dan PaitonSementara sisa 6.500 megawatt diharapkan selesai dalam kurun 2011-2014.

Menurut Dahlan, bebas pemadaman listrik sudah dimulai pada 1 Maret 2010 untuk Pulau Jawa dan mulai 30 Maret 2010 di BaliDaerah lain seperti Sumatera, Kalimantan, Papua Barat, Papua, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Timur bebas pemadaman bergilir mulai 30 Juni(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disuntik Enam Bank Rp 4,6 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler