BACA JUGA: Emas Picu Inflasi
“Penandatanganan fasilitas pinjaman tersebut berlangsung akhir pekan lalu, pada 27 Mei 2010,” ujar Adam Gifari, Direktur Utama TOWR, di Jakarta.Menurut Adam, bank-bank yang memberikan komitmen tersebut, antara lain DBS Bank Ltd, OCBC Ltd, RBS N.V, BCA, Bank DBS Indonesia, Bank OCBC Indonesia, Standard Chartered Bank, serta beberapa lembaga keuangan lainnya
Sebelumnya, Protelindo telah memiliki utang senilai USD 360 juta dan Rp 1,18 triliun
BACA JUGA: Hentikan Izin Pendirian MiniMarket
Dimana utang-utang perseroan sebagian besar utangnya berasal dari bank-bank tersebutBACA JUGA: Tambah Rp 150 Miliar, Ekspansi Pertambangan
Kala itu, perseroan melepas saham perdana sebanyak 112.232.500 saham (11 persen) pada harga Rp 1.050 per saham, dengan harga nominal saham sebesar Rp 500.Tahun ini, Protelindo yang 99,9 persen sahamnya dimiliki TOWR, diharapkan bisa memiliki 5.000 menara telekomunikasiTarget itu akan terealisir melalui akuisisi Protelindo terhadap sejumlah menara, yang diantaranya dimiliki PT Hutchinson CP Telecommunications“Protelindo telah melakukan akusisi secara bertahap terhadap menara Hutchinson sejak 2008, sebanyak 3.600 lebih
Sehingga pada akhir tahun ini, jumlah menara kami bisa mencapai 5.000 menara,” tambah Arif Pradana, Sekretaris Perusahaan TOWRSaat ini, menurut Arif, perseroan memiliki dan mengoperasikan sebanyak 4.410 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh wilayah di IndonesiaDari jumlah itu, kelompok terbesar berada di wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan(far
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datascrip Luncurkan Tiga Printer MLF
Redaktur : Tim Redaksi