Berharap Polemik Pernyataan Menag Yaqut Jangan Diperpanjang

Rabu, 02 Maret 2022 – 15:43 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dipanggil Gus Yaqut. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polemik seputar pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang dinilai membandingkan suara toa masjid dan gonggongan anjing masih terus bergulir.

Situasinya malah makin panas, apalagi viral di medsos demo para ibu menginjak-injak foto Menag Yaqut. 

BACA JUGA: Sesuai Perintah Habib Rizieq, PA 212 Gelar Aksi Bela Islam di Kantor Gus Yaqut

Teranyar akan ada demo Persaudaraan Alumni 212 dipusatkan di Kantor Kemenag RI dengan tuntutan Gus Yaqut, sapaan akrab Menag Yaqut dipecat sebagai menteri. 

Merespons hal tersebut, para pejabat Kemenag meminta agar tidak perlu membesarkan masalah tersebut.

BACA JUGA: Kecam Cara Gus Nur Mengkritik Menag Yaqut, Kapitra PDIP: Dia Mengolok-olok Azan

"Sebaiknya umat Islam tidak terprovokasi dan mengedepankan sikap tabayun," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi kepada JPNN.com, Rabu (2/3).

Dia memohon kepada masyarakat untuk memahami pernyataan Menag Yaqut secara utuh, jernih, dan proporsional agar tidak muncul dugaan yang tidak benar.

BACA JUGA: Kritik Menag Yaqut, Gus Nur Azan, Lalu Menirukan Gonggongan Anjing, Duh

Senada itu Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah meminta masyarakat untuk tidak memperpanjang lagi masalah tersebut.

Sebab, Menag Yaqut sama sekali tidak memiliki niat eksplisit maupun implisit, zahir maupun batin, untuk menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing.

"Saya berharap hal ini tidak perlu diperpanjang lagi," kata Amrullah yang dihubungi secara terpisah.

Dia meminta masyarakat jangan mudah terpengaruh dan terbawa oleh informasi yang saat ini tersebar luas dengan berbagai versi.

Menurut Amrullah, pernyataan Gus Yaqut sama sekali tidak bermuatan dan bermaksud menyamakan gonggongan anjing dengan suara azan. "Itu fitnah,” serunya.

Dia melanjutkan, muatan utama dari pesan yang disampaikan Menag Yaqut adalah desibel suara. Suara gonggongan anjing adalah desibel suara itu sendiri, sebagaimana dentuman suara knalpot motor atau petasan. Bukan pada makna status najisnya. 

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk mengedepankan kedewasaan dalam beragama dengan  mewaspadai upaya dan tindakan yang memecah belah. 

"Juga mengedepankan sikap tabayun jika menemukan indikasi atau berita negatif," pungkas Amrullah.(esy/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler