jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan, berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) jumlah remitansi pada semester I-2015 mencapai USD 4.713.137.854 (setara Rp 64,7 triliun).
Nilai itu naik 15 persen dibandingkan semester yang sama tahun lalu (2014) sebesar USD 4.093.429.234 (setara Rp 58,6 triliun).
BACA JUGA: Antara Bang Ruhut, Pansus Pelindo dan Kodok
Menurut Nusron, pengertian remitansi berkualitas itu adalah kiriman uang tidak digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. Tapi, dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif.
Misalnya, seperti investasi pada sektor riil di daerah asal.
BACA JUGA: Klaim 16.354 Bidan Desa PTT Masih Aktif
Program ini diwujudkan dengan mengkampanyekan pengiriman uang ke daerah asal melalui perbankan (e-banking), serta program pendampingan bagi para TKI yang ingin menggunakan dananya untuk sektor-sektor yang produktif.
"Investasi TKI di sektor produktif niscaya menimbulkan efek berganda yang bermanfaat bagi perekonomian. Meningkatkan supply side, ketimbang demand side," kata Nusron, setelah menghadiri upacara HUT TNI di Serang, Selasa (5/10).
BACA JUGA: Eksepsi-nya Ditolak, Jero Wacik Pasrah
Atas dasar itu, tambah dia, BNP2TKI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong lembaga keuangan formal untuk dapat bersama-sama menyediakan akses bagi TKI dan keluarganya hingga tercipta remitansi yang berkualitas.
Kata Nusron, berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO) dari 100 persen yang dikirim ke keluarga oleh TKI, sejumlah 38 persen dipakai membayar utang, sedangkan 22 persen untuk pendidikan.
Nah, 26 persen untuk kebutuhan sehari-hari, dan 2,8 persen untuk rumah. Hanya 4 persen yang dialokasikan untuk investasi produktif.
"Berdasarkan data itu terlihat, TKI masih terjerat utang tinggi karena sedikitnya lembaga keuangan formal yang bisa memberikan pinjaman," tukasnya.
"Ternyata kalau remitansi ini dikelola dengan baik dapat menciptakan perubahan pola konsumtif ke pola hidup produktif," imbuhnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Riau Menggugat Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi