Berhasil Angkat Ekor AirAsia, Nihil Penemuan Jenazah

Sabtu, 10 Januari 2015 – 21:34 WIB
Ekor pesawat AirAsia yang berhasil diangkat ke Kapal Cress Onyx milik SKK Migas. Foto: Istimewa

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Hari ke-14 pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu (10/1), petugas gabungan tidak menemukan jenazah. Sejauh ini baru 48 jenazah yang dievakuasi.

Meskipun tidak ada jenazah masuk ke dua posko utama, baik di Base Ops Lanud Iskandar dan Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, tetapi sejumlah relawan dan para petugas masih tetap siaga.

BACA JUGA: Budi Gunawan Ditunjuk jadi Kapolri, Ini Harapan KPK

Kepala Biddokkes Polda Kalteng AKBP Agung Widodo di Posko Disaster Victim Indentification (DVI) Polda Kalteng di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mengatakan, pihaknya tidak mengetahui akan sampai kapan proses pencarian ini berakhir.  

“Sampai saat ini kita masih semangat 45, dan belum ada kendala untuk sarana prasarana,” jelasnya kepada Kalteng Pos (Grup JPNN.com).

BACA JUGA: Menteri Marwan Dorong Desa Punya Badan Usaha

Pantauan di RSUD Sultan Imanuddin, hiruk-pikuk di rumah sakit milik pemkab itu perlahan mulai berkurang. Para awak media mulai kembali ke daerahnya masing-masing. Sementara para relawan dan aparat keamanan masih standby di posko-posko yang telah disediakan.

“Dari pagi kita standby, menunggu kabar. Kalau ada jenazah baru kita siap-siap,” jelas seorang relawan yang sedang nongkrong di posko yang disiapkan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar kemarin.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Ada Pihak Terusik dengan Kebijakan Jonan

Menurutnya, jenazah yang berhasil dievakuasi belakangan ini aromanya tidak begitu menyengat. Saat ini untuk menghilangkan bau busuk, para pertugas menaburkan kopi sehingga saat jenazah dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin tidak mengganggu penciuman keluarga pasien.  

Meskipun demikian pihak rumah sakit tetap selalu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dan mengutamakan kebersihan.  Ketika jenazah dikeluarkan dari ambulans kemudian dibawa masuk ruangan, bekas jalan yang dilintasi langsung dipel dan dibersihkan.

Direktur Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Suyuti Syamsul menerangkan, untuk menghindari bakteri serta penyakit berbahaya yang ditimbulkan, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan.

“Untuk memberikan rasa nyaman dan tidak menyebabkan penyakit di lantai, kami langsung melakukan penyemprotan dengan cairan pembersih. Terutama bekas tetesan air dari kantong jenazah," ujarnya. (sam/yit/k1)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Cari Pegawai Biang Kerok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler