Berhasil Tekan Jumlah Pemudik, Kemenhub Mulai Bersiap Hadapi Arus Balik

Senin, 10 Mei 2021 – 17:54 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat memantau penerapan kebijakan larangan mudik di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (8/5). Foto: Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan evaluasi sementara penerapan pengendalian transportasi yang dilakukan hingga hari ini, Senin (10/5) dalam rangka mendukung kebijakan peniadaan mudik mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Sejumlah evaluasi yang disampaikan Menhub yaitu: Pertama, secara umum penerapan pengendalian transportasi hingga hari ini berjalan dengan baik. Terlihat dari jumlah pergerakan penumpang yang menurun cukup signifikan di semua moda transportasi.

BACA JUGA: Aji Mudik Pakai Sepeda Motor, Dicegat di Karawang, Ini Kalimatnya ke Petugas sehingga Bisa Lolos

“Di ratas tadi kami melaporkan bahwa secara umum peniadaan mudik ini ditanggapi dengan cukup baik oleh masyarakat , ditandai dengan adanya penurunan jumlah pergerakan penumpang selama 6-9 Mei 2021 yang mencapai 77% di semua moda transportasi”, kata Menhub usai menghadiri Rapat Terbatas bersama Presiden, Senin (10/5).

Kedua, Menhub menyampaikan, pergerakan transportasi untuk melayani kegiatan nonmudik yang dikecualikan juga dapat dikendalikan dengan baik. Termasuk angkutan logistik yang pergerakannya tetap berjalan seperti biasanya.

BACA JUGA: Pelarangan Mudik 2021, Jumlah Penumpang Angkutan Penyeberangan Turun Drastis

“Walaupun perjalanan penumpang dilakukan pembatasan secara ketat di masa peniadaan mudik, namun untuk angkutan logistik dipastikan tidak terkendala dan berjalan seperti biasanya,” ujar Menhub Budi.

Ketiga, Menhub menjelaskan, Kemenhub akan melakukan antisipasi terjadinya lonjakan pergerakan pada arus balik. Kemenhub memprediksi akan terjadi lonjakan pada H+2 Idul Fitri 1442 H/2021.

BACA JUGA: Tak Bisa Mudik, Ekoda Rilis Single Ku Ingat Dia

“Ada dua hal yang kami usulkan untuk mengantisipasi potensi lonjakan pada arus balik. Pertama yaitu, menghimbau masyarakat untuk menunda kepulangan supaya tidak bertemu di satu tempat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan penumpukan. Kedua, kami usulkan dilakukan testing yang intensif di berbagai tempat yang konsentrasinya besar,"

Menhub menyebut Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Jogja, Semarang, Cirebon, Jakarta, serta Bakauheni sebagai contoh titik-titik yang bakal ramai saat arus balik mendatang.

"Kami mengusulkan kepada Menko Perekonomian dan Menkes untuk memberikan tes Covid-19 gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan melalui darat. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik,” lanjut Menhub.

Keempat, terkait adanya kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari dari Malaysia yang pulang dari wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara, Kemenhub telah berkoordinasi dengan operator transportasi untuk menyiapkan kapal-kapal dan juga bus untuk mengangkut mereka sampai ke tempat tujuan akhir mereka.

Dan Kelima, telah disetujui di dalam rapat terbatas bahwa tidak ada lagi penerbangan charter dari luar negeri yang beroperasi melayani tenaga kerja asing selama masa peniadaan mudik (hingga 17 Mei 2021). Menhub juga meminta para tenaga kerja asing untuk menunda perjalanannya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler