Berhenti dari Kapolri, Sutanto Jadi Panglima

Selasa, 14 Oktober 2008 – 10:13 WIB
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang Zainuddin Dt Rajo Lenggang memasangkan deta kebesaran Dubalang Sati pada prosesi penganugerahan gelar adat Sangsako Panglimo Dubalang Sati kepada Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto di Padang, Senin (13/10). Foto : Padang Ekspres
PADANG - Lengser dari posisi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) tak lantas membuat Sutanto redupKeberhasilannya memberantas perjudian dan narkoba tetap dikenang

BACA JUGA: Calon Hakim Agung Jalani Fit and Propertest

Atas prestasinya itu, Sutanto yang kini sudah pensiun itu diberi gelar adat sebagai panglima oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang.

”Berhasilnya polisi memberikan pelayanan Kamtibmas dan memberantas pekat, judi dan narkoba selama ini tidak terlepas dari kerjasama dengan masyarakat yang memberikan informasi untuk kenyamanan lingkungannya
Makanya hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat harus dijaga,” ungkap Jendral Pol (purn) Sutanto usai menerima anugerah gala kehormatan Sangsako Palimo (Panglima) Dubalang Sati di kantor LKAAM Kota Padang, Senin (13/10).

Turut hadir, Wali Kota Padang, Fauzi Bahar dan sejumlah unsur Muspida

BACA JUGA: Blok Langgak Sudah Diserahkan ke Riau

Selama masa kepemimpinan Sutanto, polisi berkomitmen memberantas pekat, narkoba, illegal logging, illegal fishing
“Alhamdulillah, usaha saya menciptakan suasana kondusif di negara ini tercapai

BACA JUGA: Dinkes Imbau Waspada DBD

Tapi tugas itu belum selesai, sebab tindakan kriminal tiap hari selalu terjadi.

Untuk itu, warga kita berharap Kapolri saat ini mampu menghadapi tantangan ini,” harap Kapolri periode 2005-2008 itu.   Untuk memberantas tindakan kriminal di masyarakat, lanjut Sutanto, Polisi juga harus berani bertindak tegas pada oknum anggotanya yang diduga terlibatSementara itu, Sutanto merasa bangga dan berterima kasih sekali atas kepercayaan pemerintah Kota Padang yang memberikan gelar Sangsako Palimo Dubalang Sati.

Anugerah itu dulunya telah ditawari Walikota Padang bersama Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang, tapi ditolak secara halus oleh Sutanto“Pemberian gala kebesaran, karena saya berhasil melakukan program pemberantasan pekat, judi, togel dan peredaran narkobaMemang tugas seorang polisi menciptakan kamtibmas di tengah masyarakat,” jelasnya.

Terkait dengan pemberian gala tersebut, Sutanto mengucapkan terima kasih kepada LKAAM Kota Padang, termasuk Pemko Padang”Saya merasa terharu dan tersanjung atas pemberian gala ini yang sedianya merupakan amanah berat bagi diri saya untuk mempertanggungjawabkannya,” tukasnya.  Ketika wartawan menanya rencana Sutanto setelah pensiun sebagai perwira tertinggi di kepolisian, ia akan memilih untuk istirahat dulu”Mungkin saya akan belajar jadi wartawan,” ungkap Sutanto sembari berkelakar.

Ketua LKAAM Kota Padang Prof Zainudin Husein Dt Rajo Lenggang mengatakan pemberian gala kebesaran itu tidak ada terkait dengan unsur politik”Penganugerahan Sutanto tidak ada kaitannya dengan PilkadaTahun 2006, LKAAM telah berusaha mengukuhkan gelar tersebutTapi karena kesibukan Sutanto, pengukuhannya baru dapat dilakukan hari ini (kemarin, red)Sutanto secara tidak langsung telah menegakkan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” jelas Zainudin(mg7/Padang Ekspres/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Sumbar Gelar Syawalan di Istora


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler