Beri Bantuan, Garuda Indonesia Dorong Kemajuan Prestasi Squash Jakarta

Sabtu, 27 Juli 2019 – 16:43 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara memberikan bantuan kepada Ketum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta Amalia Chrisna Damayanti. Foto: PSI DKI Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia menunjukkan dukungannya terhadap kemajuan prestasi olahraga squash di Jakarta.

Perusahaan pelat merah itu memberikan bantuan dana kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta di GOR Squash Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7).

BACA JUGA: DPR Puji Keberhasilan Garuda Raup Untung Besar

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara berharap bantuan itu bisa membuat Pengprov PSI Jakarta meraih prestasi dan melahirkan atlet berkualitas.

BACA JUGA: Kuartal I 2019, Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih 19,7 Juta Dolar

BACA JUGA: Kuartal I 2019, Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih 19,7 Juta Dolar

"Kami tidak ingin membiarkan antusiasme dan potensi anak-anak terhadap olahraga squash ini harus sirna karena keterbatasan,” kata Ari.

Dia meyakini prestasi atlet squash Jakarta akan melesat jika mendapat dukungan dari banyak pihak.

BACA JUGA: Masata Curiga Ada Persaingan Bisnis di Balik Perseteruan Rius Vs Garuda

"Kami optimistis pada tahun yang akan mendatang olahraga squash akan menjadi salah satu cabang olahraga yang menghasilkan medali emas di beragam kompetisi baik nasional maupun internasional,” pungkas Ari.

Ketua Umum Pengprov PSI Jakarta Amalia Chrisna Damayanti mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Garuda.

Dia menambahkan, pihaknya tengah membuat berbagai program untuk memajukan olahraga squash agar dapat kembali ke masa jaya seperti era awal tahun 2000-an.

Menurut dia, saat ini olahraga squash terkendala dua masalah utama. Pertama, fasilitas olahraga squash terlalu sedikit untuk menampung animo masyarakat. Padahal sangat banyak anak ingin berlatih squash.

“Saat ini anak-anak tersebut hanya menggunakan dua lapangan squash di GOR Rawamangun. Pelatih harus mengatur jadwal dengan ketat agar tak terjadi penumpukan saat latihan,” ujarnya.

Kendala kedua ialah kompetisi squash di Jakarta sangat sedikit sehingga atlet pemula kesulitan berkembang dan memperoleh jam terbang”.

“Akibat dari dua masalah tersebut iklim olahraga squash di Jakarta menjadi kurang baik. Sekarang kami sedang memperbaiki masalah-masalah tersebut," jelas Amalia.

Pengprov DKI Jakarta kini tengah berupaya membangun beberapa lapangan squash baru bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, Kejuaraan Daerah Provinsi DKI Jakarta cabang squash kini mulai rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Amalia yakin prestasi squash DKI Jakarta akan terus menanjak. Namun, untuk melakukan semua itu dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

Apalagi ke depannya akan ada beberapa kompetisi yang akan digelar pengprov PSI.

“Sebentar lagi pengprov squash DKI Jakarta juga akan menjadi pelaksana Jakarta Squash Open 2019 yang merupakan program dari Dispora DKI Jakarta," ujarnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang Garuda Indonesia Boleh Ambil Gambar di Pesawat, Asalkan...


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler