Beri Kritikan soal Kemerdekaan, Sampaikan Pujian tentang Keteladanan

Maruarar Sirait Komentari Film Soekarno

Sabtu, 21 Desember 2013 – 13:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengkritisi film Soekarno besutan sutradara Hanung Bramantyo. Maruarar menyayangkan kesan yang muncul dalam film itu bahwa kemerdekaan Indonesia karena pemberian Jepang.

"Padahal kemerdekaan itu merupakan hasil jerih payah semua pejuang, dan itu direbut, bukan diberikan," kata Maruarar di Jakarta, Sabtu (21/12).

BACA JUGA: Modus Korupsi Dinasti Atut Masih Primitif

Sebelumnya, pada Jumat (20/12) malam Maruarar bersama sejumlah koleganya, di antaranya, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam, (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Persatuan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Hikmahbudhi dan Ansor, menggelar acara nonton bareng film Soekarno di Plasa Senayan. Dalam kesempatan itu, Ara -sapaan akrab Maruarar- juga mengundang Hanung Bramantyo dan produser film Soekarno, Ram Punjabi.

Catatan lain yang disodorkan Ara adalah tentang lokasi pembuangan Bung Karno. Ara mengatakan, porsi Ende sebagai lokasi pembuangan Bung Karno harusnya juga ditampilkan lebih banyak.

BACA JUGA: Jokowi: Bu Mega Gagal Menggemukkan Saya

"Tentu penting untuk mengangkat pembuangan Bung Karno di Bengkulu. Tapi Ende juga penting karena menjadi tempat Bung Karno menggali Pancasila," ucap Ara.

Meski demikian Ketua Umum taruna Merah Putih itu tetap memuji film itu. Yakni tentang sosok Soekarno, Hatta dan Sutan Syahrir sebagai para pendiri bangsa. Ara menyebut Soekarno dalam film itu senagai sosok intelektual ideologis. Sedangkan Hatta tampil sebagai intelektual moderat dan Syahrir sebagai sosok yang tegas dan keras.

BACA JUGA: Jawara Banten Tuding Dinasti Atut Dosa Besar Golkar

"Hal yang sangat penting, apapun strateginya, harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip dan idealisme. Itu jangan luntur," tegasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atut Satu Kamar dengan Maling dan Penipu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler