Beri Kuliah Umum di Yeungnam University, Bamsoet Sebut Korsel Sukses Optimalkan Bonus Demografi

Rabu, 20 September 2023 – 23:27 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat memberikan kuliah umum di Yeungnam University, Korsel. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, SEOUL - Ketua MPR Bambang Soesatyo memberikan kuliah umum tentang tantangan masa depan manusia di Yeungnam University, Korea Selatan (Korsel).

Salah satu perguruan tinggi terbaik di Korsel yang didirikan Presiden ke-2 Korea Park Chung hee, Yeungnam University memiliki visi tentang Globalization on Saemaul Undong.

BACA JUGA: Bertemu Bos Taehwa Enterprise, Bamsoet Jajaki Kerja Sama Produksi Dinamo Motor Listrik

Dulunya Korea adalah negara termiskin, namun saat ini telah menjadi donor country. Banyak negara belajar tentang Saemaul Undong di Yeungnam University.

Bamsoet yang baru saja diberikan kepercayaan sebagai Penasihat Kebijakan Ekonomi Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korsel menyampaikan Yeungnam University juga telah melahirkan banyak alumnus sukses.

BACA JUGA: Luncurkan Buku ke-31, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pintu Darurat dalam Konstitusi Indonesia

Salah satunya, yaitu Shin Tae Yong, pelatih Timnas yang berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir.

"Kesadaran bahwa pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing menjadi kunci kemajuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan yang sulit diprediksi," papar Bamsoet saat memberikan kuliah umum

Dia pun menyambut baik dan mengapresasi berbagai program kerja sama pendidikan yang telah terjalin antara kedua negara.

"Baik melalui program pertukaran pelajar, kerja sama penelitian, serta pengembangan riset dan teknologi," ujar Bamsoet.

Bamsoet mengatakan hubungan Korsel dan Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan, khususnya dalam kerangka membangun hubungan kemitraan strategis antara kedua negara pada berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.

Merujuk pada ranking pendidikan di dunia 2023 yang disusun oleh Worldtop20org, pendidikan di Korea Selatan menduduki peringkat terbaik kedua di dunia.

"Sebagai negara maju, banyak hal dari Korea Selatan yang dapat kami pelajari," kata Bamsoet.

Dalam 78 tahun usia kemerdekaannya, lanjut Bamsoet, Korsel telah banyak meraih kesuksesan yang tercermin dari tingginya pendapatan perkapita hingga mencapai USD 33.390.

Geliat industri diwarnai oleh kehadiran Samsung dan LG yang tumbuh menjadi raksasa teknologi global.

"Industri otomotif berkembang begitu pesat dan berhasil mengikis dominasi industri otomotif Jepang dan Eropa di pasar global," terang Bamsoet.

Bamsoet menilai kesuksesan Korsel menjadi negara maju adalah by design.

Sebagai buah dari kerja keras dan kerja kolektif dari segenap pemangku kepentingan, dan bukan sesuatu yang lahir dari ketidaksengajaan.

Dia mengungkapkan ada peran pemerintah dalam memberikan dukungan kebijakan dan keberpihakan.

Selain itu, ada juga kontribusi pelaku usaha dan sektor swasta yang mendorong pertumbuhan ekonomi, serta ada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menopang berkembangnya industri kreatif.

"Satu hal yang pasti, ada komitmen dan etos kerja dari masyarakat Korea untuk terus maju dan berkembang," kata Bamsoet.

Bamsoet meyakini apa yang diraih Korsel saat ini juga tidak terlepas dari keberhasilan memanfaatkan periode bonus demografi.

Strategi pengembangan modal intelektual (intelectual capital) yang diterapkan Korea Selatan untuk menyongsong periode bonus demografi, terbukti ampuh dan membuahkan hasil yang optimal.

Bamsoet menilai momentum kehadiran bonus demografi bener-benar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Korsel.

Merujuk pada pengalaman empiris negara-negara yang sukses memanfaatkan bonus demografi, optimalisasi bonus demografi tidak bisa dilakukan dengan cara-cara instan.

Namun, melalui perencanaan strategi, dan yang paling fundamental adalah mempersiapkan sumberdaya manusia terdidik.

Bamsoet menyebutkan salah satu elemen penting modal intelektual adalah peningkatan kompetensi dan daya saing sumberdaya manusia yang mampu menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk menjawab tantangan zaman.

"Di sinilah pentingnya memajukan sektor pendidikan," tegas Bamsoet.

Bamsoet mengatakan komitmen mencapai kemajuan melalui sektor pendidikan telah dimanifestasikan oleh pemerintah Korsel dengan mengirimkan pelajar ke berbagai negara maju.

Selain itu, membangun sekolah-sekolah kejuruan untuk menjawab kebutuhan dunia usaha akan hadirnya tenaga kerja terampil dan berdaya saing, untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pasar kerja.

Menurut Bamsoet, kemajuan yang dicapai Korsel sebuah pembelajaran berharga bagi Indonesia.

"Saat ini, kami di Indonesia juga sedang menapakkan kaki pada periode bonus demografi yang diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an," ujar Bamsoet.

Dia ingin mengoptimalkan momentum bonus demografi tersebut agar tidak menjadi kemubaziran atau bahkan menjadi bencana demografi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler