jpnn.com, JAKARTA - Pelumas kendaraan yang dijual di pasaran makin banyak ragamnya. Misalnya, jenis oli sintetis dan mineral.
Lantaran memiliki fungsi vital pada kendaraan, memahami perbedaan fungsi oli sintetis dan mineral menjadi keharusan.
BACA JUGA: Mengenal Perbedaan Oli Motor Matik dengan Manual, Penting Banget!
Pertamina Lubricants menjelaskan bahwa biasanya produsen oli akan mencantumkan kandungan yang ada di dalam kemasan.
Beberapa jenis yang umum ditemui ialah tipe full sintetis, semi sintetis, dan oli mineral.
BACA JUGA: Pasangan Mesum Digerebek Saat Begituan di Kebun, Sudah 5 Kali
Apa perbedaan dari ketiga jenis oli ini?
Oli mineral adalah oli yang berasal dari penyulingan ekstrak minyak mentah yang bersumber dari pengolahan minyak bumi.
BACA JUGA: Federal Oil Hadirkan Generasi Terbaru Oli Sepeda Motor, Lihat Nih!
Selama proses pembuatan oli mineral, kotoran yang ada biasanya cukup tinggi dan kandungan impurities-nya dihilangkan.
Oli mineral banyak digunakan pada jenis atau model kendaraan lama yang masih dikembangkan dengan teknologi lawas.
“Struktur molekul oli mineral tidak sebaik oli sintetis, karena oli mineral memiliki struktur molekul yg lebih tidak seragam, sehingga lubricity-nya kurang jika dibandingkan dengan oli sintetis dan dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar,” jelas Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Brahma Putra Mahayana, dalam siaran pers, Sabtu (4/6).
Sementara itu, oli sintetis sudah mengalami proses pemurnian lebih lanjut atau diformulasikan khusus sesuai kebutuhan aplikasinya di mesin.
Oleh karena itu, oli sintetis banyak digunakan pada kendaraan bermotor saat ini, karena fungsinya yang dapat melindungi dari keausan, oksidasi, atau memberikan efek pendinginan mesin yang lebih baik daripada oli mineral.
Lalu ada juga oli semi sintetis, yang sebenarnya hanya istilah marketing yang merujuk pada campuran dari oli sintetis dan mineral.
Perpaduan antara keduanya tidak ada aturan resmi terkait rasio komposisinya. Kualitas oli semi sintetis ini tentu di bawah oli full sintetis.
Oli semi sintetis juga memiliki manfaat seperti peningkatan kinerja mesin, melindungi komponen dan memberikan performa. Hanya saja kemampuannya tidak sebaik oli full sintetis.
Bagaimana cara membedakan oli sintetis dan oli mineral?
Pertama dari segi harga, untuk tipe oli sintetis akan memiliki harga lebih mahal dari tipe semi sintetis dan oli mineral.
Harga oli sintetis, bahkan bisa sampai empat kali atau lebih dari oli mineral.
Cara lain untuk membedakan ialah dengan memperhatikan label yang ada di kemasan atau botol oli.
Biasanya produsen oli akan mencantumkan keterangan terkait produknya, misalnya Full Syntethic, Syntethic Technology, Syntethic Force, Semi syntethic, dan juga Mineral.
Istilah-istilah itu bisa berbeda antarprodusen oli, tetapi secara umum terbagi tiga kelompok besar; sintetis, semi sintetis, dan mineral.
Berikutnya, perhatikan keterangan data produk di botol kemasan.
Biasanya tipe mineral akan tercantum informasi seperti: Solvent Extraction, Hydro processed, dan lain-lain.
Di tipe sintetis akan tercantum informasi seperti PAO atau Ester, Diester, dan lain sebagainya.
“Bisa juga mengecek typical data sheet dengan melihat indeks viskositas yang ditunjukkan dengan keterangan seperti angka > 120 untuk tipe sintetis, sementara kalau oli mineral antara 90 - 120. Index viskositas sendiri bukanlah angka SAE seperti 0W-20, 10W-40, dll."
"Biasanya hanya tertera pada data sheet apabila konsumen meminta kepada produsen, tidak dicantumkan dalam kemasan," jelas dia.
Brahma menambahkan sebelum memilih antara oli mineral, oli semi-sintetis, atau oli sintetis untuk kendaraan, tentunya konsumen harus cek dahulu rekomendasi oli yang digunakan dari pabrikan kendaraan. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Disuruh Suami Berbuat Terlarang, Tak Menolak, Akhirnya
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha