jpnn.com, PADANG PARIAMAN - Penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang sudah membusuk di area lahan persawahan bikin geger warga Korong Balah Air, Nagari Anduriang, Kecamatan 2X11 Kayutanam, Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, Senin (4/11).
Bahkan, mayat itu kondisinya diselimuti belatung dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
BACA JUGA: Berita Duka, Mahasiswi Keperawatan Fiwi Angraini Meninggal Dunia dengan Tragis
Sontak, warga yang mendapatkan informasi adanya penemuan mayat langsung berdatangan ke lokasi. Setelah di cek, ternyata mayat tersebut bernama Ferdi Salim, 36, warga setempat yang sejak beberapa hari belakangan tidak pulang ke rumahnya.
Melihat kondisi korban yang jasadnya tidak lagi utuh dimakan belatung, diduga korban meninggal sudah lebih dari sepekan.
BACA JUGA: Ambulans Bawa Jenazah Terbalik di Waykanan, Sopir Beri Pengakuan Begini, Hiii
Setelah pihak Kepolisian melakukan olah TKP dan identifikasi, jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Kabupaten Padangpariaman.
Selain membawa jasad korban, Polisi juga mengamankan barang bukti berupa botol minuman bekas yang berisi cairan berwarna biru. Hingga saat ini, petugas belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, Briptu Andika Dipecat Secara Tidak Hormat
Kapolsek Sicincin Iptu Epi Kusnadi mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan Zakaria, 30, yang ketika itu sedang memanen padi di sawah bersama sama dengan enam orang lainnya lantaran mencium bau yang sangat menyengat.
“Awalnya saksi mengira bau bangkai hewan. Karena sangat menyengat, saksi kemudian mencari sumber bau dan ternyata yang ditemukan malah mayat manusia yang membusuk. Saksi langsung berteriak memberitahukan kepada adik korban yang juga ikut dalam rombongan memanen padi,” kata Iptu Epi Kusnadi.
Iptu Epi Kusnadi menambahkan, kondisi mayat sudah membusuk serta dipenuhi belatung diperkirakan meninggal sudah lebih satu minggu. "Di dekat kepala korban ditemukan botol minuman bekas berisi sedikit cairan berwarna biru," ujarnya.
Menurut keterangan pihak keluarga dan saksi Anggi Pahlevi Desri, 23, bertemu terakhir dengan korban 10 hari yang lalu dan kondisi korban sakit demam ringan.
BACA JUGA: Reaksi Tegas Wagub Kalteng Soal Larangan Cadar dan Celana Cingkrang
“Keluarga ikhlas menerima meninggalnya korban,” pungkas Iptu Epi Kusnadi. (efa)
Redaktur & Reporter : Budi