jpnn.com, SANGIHE - Nasib naas menimpa juru masak KM Perindo Jaya Suhoro (44), asal Jawa Tengah. Sebab Suhoro, 44, ditemukan tewas dengan posisi tidur tertelungkup di ranjang ABK Dek II KM Perindo Jaya.
Jasad juru masak KM Perindo Jaya asal Jawa Tengah sudah kaku dan dingin.
BACA JUGA: Pencari Ikan Tewas di Sampan
Kapolres Sangihe melalui Paur Humas Ipda Nuryani Kampungbae menjelaskan, kejadian tersebut dilaporkan oleh staf Perum Perindo di Pelabuhan Perikanan Pantai Dagho Franki Sangeroki, di Mapolsek Tamako, Kepulauan Sangihe, Sulut, Senin (26/6).
Kronologis kejadian sesuai keterangan saksi lki Dwi Ferdy Abdillah yang pertama kali menemukan korban menyebutkan, pada Minggu (25/6), sekitar pukul 19.00 Wita, sebelum tidur saksi bersama korban dan empat ABK lainnya menonton televisi di ranjang ABK.
BACA JUGA: Akhirnya Jasad Didin Ditemukan
Sekitar pukul 23.00 Wita, saksi yang tidur dekat dengan korban sempat melihat korban tertidur dengan posisi terlentang. Saat itu saksi sedang memainkan handphone miliknya hingga tertidur.
Pukul 06.00 pagi, saksi bangun dan turun ke Dek I. Beberapa jam kemudian saksi diperintahkan Kapten Kapal untuk membangunkan korban, untuk menyiapkan sarapan pagi.
BACA JUGA: Untuk Keluarga Danang, Kami Ikut Berduka Cita
Karena biasanya pukul 05.00 Wita, korban sudah bangun. Pukul 07.30 Wita, saksi segera membangunkan korban, namun korban tidak bergerak. Tubuh korban telah kaku dan dingin dalam posisi tertelungkup di ranjang.
Melihat hal itu, kata Kampungbae, saksi langsung memberitahu kapten kapal dan semua ABK mengecek keadaan korban.
Kemudian ABK langsung melapor ke staf Perum Perindo di Pelabuhan Perikanan Pantai Dagho Franki Sangeroki, melalui radio HT.
“Mendengar kabar tersebut, Sangeroki segera menuju kapal untuk mengecek keadaan korban yang sudah terbaring kaku. Melihat hal itu saksi langsung melapor ke pemerintah Kampung Dagho dan Mapolsek Tamako,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan keterangan Kapten kapal lki Yulistya Muktiarso, Senin subuh sekitar pukul 02.00 Wita, saksi sempat melakukan pengecekan kapal dan semua ABK termasuk ranjang tempat tidur para ABK.
“Saat itu, saksi sempat melihat korban tidur dengan posisi tertelungkup namun saksi tidak menghirauhkan karena menurut saksi korban sedang tidur,” ujar Kampungbae.
Dia mengungkapkan, pada Senin (26/6), sekitar jam 10.45 Wita, korban di bawa ke Puskemas Tamako untuk dilakukan visum luar pada tubuh korban dan diperoleh hasil korban sudah meninggal dunia.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Tubuh korban mengalami kaku, mayat permanen dan diperkirakan korban meninggal sudah sekitar 12 jam yang lalu,” ujarnya, seperti diberitakan Manado Post (Jawa Pos Group).
Menurut kapten selama kurang lebih satu bulan bekerja di KM Perindo Jaya korban terlihat sehat, tidak pernah menunjukan tubuh lemas serta mengeluh sakit.
Dia juga menambahkan, kejadian tersebut masih ditangani Unit Reskrim Polsek Tamako. Untuk pelaksana autopsi masih menunggu konfirmasi dari pihak perusahaan dan keluarga korban di Jawa.
"Saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna, untuk penanganan medis lebih lanjut. (MP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap! Penyerang Mapolda Sumut Niat Jual Rumah Ortu untuk Berangkat ke Suriah
Redaktur & Reporter : Soetomo