jpnn.com - AMBON - Seorang mahasiswa asal Maluku bernama Jamaluddin Maulana Rolobessy meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Volga, Rusia.
Pemerintah Provinsi Maluku mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Jamaluddin Maulana Rolobessy.
BACA JUGA: IRN Siapkan Dana Riset Bagi Mahasiswa S1, Begini Cara Dapatnya
Jamaludin Maulana Rolobessy merupakan mahasiswa S1 Hubungan Internasional di Volgograd State.
Dia merupakan anak dari pasangan Hairun Nasir dan Nurhidaya Tehumatena, yang berdomisili di Desa Tial, Kabupaten Maluku Tengah.
BACA JUGA: Irjen Lotharia Latif Membatalkan Kenaikan Pangkat 3 Anggota Polri di Maluku, Ini Sebabnya
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali mengatakan pihak pemprov akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow terkait proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
"Atas perintah Gubernur Maluku Murad Ismail, kami telah mengambil langkah berkoordinasi dengan pihak KBRI di Moskow," kata Sadali dalam keterangan yang diterima di Ambon, Maluku, Sabtu (1/7).
BACA JUGA: Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Begini Tanggapan UNS Solo
Sadali menyampaikan Murad Ismail, atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Provinsi Maluku, menyampaikan turut berdukacita yang dalam kepada keluarga dan semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT. Dia juga berharap keluarga yang ditinggalkan tabah dan ikhlas.
Selanjutnya, KBRI Moskow melalui Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Fattah Hardiwinangun juga menyampaikan ucapan turut berdukacita atas terjadinya peristiwa tersebut.
Kronologi meninggalnya almarhum ialah pada Senin (26/6), sekitar pukul 15.30 waktu Moskow atau 19.30 WIB, KBRI di Moskow menerima laporan dari perwakilan mahasiswa Indonesia di Kota Volgograd bahwa Jamaludin Maulana Rolobessy tenggelam di Sungai Volga, Kota Volgograd, yang berada 970 km dari Moskow.
Para mahasiswa itu langsung melaporkan ke pihak kepolisian setempat dan segera ditindaklanjuti dengan pencarian.
Sekitar pukul 16.49 waktu setempat, KBRI Moskow menerima informasi bahwa Jamaludin telah ditemukan polisi dalam keadaan meninggal dunia.
KBRI Moskow langsung berkomunikasi dengan pihak kepolisian Volgograd dan Volgograd State University dan berupaya menghubungi pihak keluarga melalui nomor telelon yang tercantum pada Data Lapor Diri Almarhum dan nomor yang disampaikan teman-teman mahasiswa, namun tidak berhasil tersambung.
Berikutnya, Selasa (27/6), KBRI berhasil menghubungi pihak keluarga yaitu Hairun Nasir selaku ayah korban dan Yores selaku paman untuk komunikasi selanjutnya dengan KBRI Moskow.
Status terakhir, jenazah korban berada di rumah jenazah di Kota Volgograd untuk proses autopsi.
Adapun autopsi merupakan peraturan Pemerintah Federasi Rusia bagi setiap individu, termasuk warga negara asing (WNA), yang meninggal dunia di wilayah tersebut.
Investigasi masih dilakukan oleh pihak kepolisian.
KBRI Moskow pun masih menunggu hasil resmi proses penyelidikan.
Setelah autopsi, otoritas setempat akan menerbitkan dokumen resmi sertifikat kematian yang dijadwalkan selesai pada Senin (3/7).
Sertifikat kematian tersebut menjadi dasar untuk proses kepulangan jenazah dari Moskow ke tanah air.
Terkait hal tersebut, Pemprov Maluku berupaya melakukan langkah koordinasi secara intens dengan KBRI di Moskow maupun pihak keluarga terkait rencana kepulangan jenazah ke Maluku.
Keluarga korban pun telah mengirimkan kelengkapan administrasi ke KBRI Moskow, antara lain, KTP orang tua, kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu, dan sebagainya untuk persyaratan yang harus dipenuhi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi