Berita Duka, Seorang WNI Tewas dalam Baku Tembak di Filipina

Rabu, 30 September 2020 – 23:04 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-53 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (9/9). Foto: Handout Kemlu RI

jpnn.com, JAKARTA - Seorang sandera WNI berinisial LB dilaporkan meninggal dunia setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu.

Pada Rabu pukul 08.00 waktu setempat, jenazah telah diterbangkan dari Sulu ke Zamboanga dengan pesawat militer Filipina, kemudian dibawa langsung ke rumah duka Zamboanga.

BACA JUGA: Bea Cukai Luwuk Fasilitasi Ekspor Langsung dari Ampana ke Filipina

“Atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan media secara virtual, Rabu (30/9).

LB adalah salah satu dari lima WNI yang diculik saat mereka sedang menangkap ikan menggunakan kapal kayu di perairan Lahad Datu, Malaysia, 16 Januari lalu.

BACA JUGA: Media Filipina Sebut WNI Terlibat Pengeboman di Jolo, Menlu Retno Ungkap Fakta Sebenarnya

Pria yang diketahui bernama La Baa (32) itu kemudian dibawa oleh enam orang bertopeng yang menculik mereka menuju perairan Filipina, menurut laporan kepolisian maritim Lahad Datu.

WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara itu disandera bersama empat rekannya yaitu Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

BACA JUGA: Filipina Ancam Tendang Perusahaan Tiongkok yang Masuk Daftar Hitam Amerika

“Kita akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina mengenai nasib empat sandera lainnya,” kata Retno.

Dalam hal ini, ujar dia, Angkatan Bersenjata Filipina telah memberikan komitmen untuk menemukan dan menyelamatkan WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler