jpnn.com, JAKARTA - Unit angkatan bersenjata Filipina untuk wilayah Mindanao Barat, WestMinCom, menyatakan bahwa dua pelaku dalam ledakan bom bunuh diri di Jolo beberapa hari lalu, adalah warga lokal.
Keterangan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyusul kabar tentang warga negara Indonesia (WNI) menjadi pelaku ledakan sebagaimana dilaporkan pertama kali oleh media lokal Filipina.
BACA JUGA: Menlu Retno Beri Peringatan kepada Tiongkok Terkait Laut China Selatan
"Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh dari Kepala Komando Mindanao Barat atau WestMinCom, pelaku bom bunuh diri adalah dua orang wanita. Kedua pelaku tersebut, menurut informasi, diidentifikasi sebagai warga lokal," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Kamis (27/8).
"Pelaku pertama diidentifikasi sebagai istri pelaku bom bunuh diri di Jolo pada bulan Juni 2019 yang lalu, sedangkan pelaku kedua diidentifikasi sebagai istri dari seorang anggota Abu Sayyaf," tambah Retno
BACA JUGA: Pelaku Pengeboman di Filipina Diduga Wanita Warga Negara Indonesia
Pada Selasa (25/8), media lokal Filipina ABS-CBN News melaporkan bahwa seorang Indonesia diduga menjadi pelaku pengeboman yang terjadi sehari sebelumnya itu.
Laporan tersebut didasarkan pada keterangan dari Kepala Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana.
BACA JUGA: Ada Sabah di Peta Filipina, Malaysia Merespons Begini
Dalam laporan yang sama, ABS-CBN juga mengutip pendapat dari analis keamanan Rommel Banlaoi, yang menyebut bahwa salah satu pelaku itu mungkin anak perempuan dari dua orang Indonesia yang lebih dulu melakukan serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo pada Januari 2019.
Bagaimanapun, hingga saat ini otoritas terkait masih melakukan investigasi dan identifikasi lebih lanjut, sehingga Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Manila dan KJRI Davao masih terus berkoordinasi dengan pihak Filipina, kata Retno.
"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan duka cita dan bela sungkawa kepada keluarga, pemerintah, dan rakyat Filipina," ujar Retno.
Ia menambahkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam kedua ledakan yang terjadi. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil