Berita Nggak Penting! Ahmed Mohamed Diduga Menipu, Jam Digital Itu Palsu

Senin, 21 September 2015 – 11:16 WIB
Ahmed Mohamed. Foto: people

jpnn.com - SEORANG ahli biologi evolusi yang juga penulis, Richard Dawkins angkat bicara soal fenomena Ahmed Mohamed, bocah 14 tahun di Irving, Texas, Amerika Serikat, yang mengklaim telah menciptakan jam digital nan sempat dikira bom.

Dawkins mengkritik Ahmed sengaja berpura-pura menciptakan jam alias menipu. Dawkins yang memang selama ini cukup kontroversial dengan pendapatnya membeberkan, Ahmed melakukan penipuan, entah sengaja atau tidak. 

BACA JUGA: Gawat! Gara-gara Cicipi Anggur Bersejarah, Presiden Rusia Terancam Hukuman

Dalam serangkaian posting di Twitter, Dawkins menduga Ahmed mungkin ingin ditangkap, dan mengkritik anak itu karena telah mengklaim jam itu sebagai penemuannya.

Dawkins mengatakan, Ahmed sepertinya telah membeli sebuah jam dan kemudian membawanya ke sekolah untuk mengesankan gurunya. Itu berarti jam itu palsu, dalam arti bukan asli rakitannya.

BACA JUGA: Amerika Serikat Minta Presiden Syria Mundur

Richard Dawkins. Foto: AFP

BACA JUGA: Ini Dua Wajah Tersangka Pembunuh Wakil Jaksa yang Dicari Polisi

Di akun @RichardDawkins yang kemudian dirangkum The Independent, Minggu (20/9), Dawkins juga menyertakan referensi sebuah video di YouTube.

Dalam video tersebut, seorang pakar mengungkap bahwa jam yang menghebohkan itu, sebenarnya bukan penemuan. Namun adalah jam komersial.

Diungkap juga bahwa tidak ada tanda-tanda jam dirakit oleh seorang anak. 

"Ya, ada alasan lain mengapa seorang anak laki-laki, mungkin mengambil jam dari casing-nya dan berpura-pura, dia berhasil. Mencoba untuk mengesankan guru, misalnya," kicau Dawkins.

Seperti telah ramai diberitakan, Ahmed kemudian sempat ditangkap karena guru di sekolahnya menduga jam itu adalah bom rakitan. Ia kemudian diwawancarai oleh kepala sekolah dan lima petugas polisi sebelum dibawa ke pusat penahanan remaja di mana sidik jarinya diambil.

Langkah ini mendorong kritik sengit dan tuduhan rasisme dan Islamophobia terhadap Ahmed, yang kini pindah ke sekolah lain.

Ahmed kemudian diketahui mendapat simpati dunia. Dia diundang untuk bertemu Presiden AS Barack Obama. Sejumlah raksasa teknologi termasuk MIT, Facebook, Twitter dan Google berteriak-teriak untuk menawarkan peluang magang kepada Ahmed. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga... Wanita Cantik Korban Perkosaan Gantung Diri Sehari Setelah Polisi....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler