jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tenaga Kependidikan (Tendik) Nasional DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Sutrisno menyampaikan kabar yang melegakan.
Hasil audiensi FHNK2 dengan Wakil Bupati Banyumas Sadewo, ada solusi terbaik menghadapi penerapan kebijakan penghapusan honorer per November 2023.
BACA JUGA: Guru Honorer Gagal PG, K2 & Negeri Minimal 3 Tahun, Semua Diangkat PPPK Tanpa Tes
Sutrisno mengatakan Pemkab Banyumas tengah mengupayakan agar pengangkatan semua honorer, baik guru maupun tendik bisa selesai tahun 2023.
Jika belum terakomodasi maka untuk honorer tendik minimal sudah bisa mendapatkan gaji setara upah minimum kabupaten (UMK) pada 2024.
BACA JUGA: Daerah Ini Siapkan Ribuan Formasi PPPK, Jatah Guru Honorer Terbanyak
"Jadi, Pak Wabup berjanji bagi honorer tendik yang belum diangkat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan tetap dipekerjakan dengan gaji UMK," kata Sutrisno kepada JPNN.com, Rabu (13/7).
Mengenai masalah penghapusan honorer dan pengalihan ke outsourcing, menurut Sutrisno masih dibahas dan ada kemungkinan tetap dikelola oleh Pemda. Saat ini Pemda menunggu juknis dari pusat.
BACA JUGA: 5 Kejanggalan Baku Tembak Dipicu Kejadian di Kamar Istri Ferdy Sambo, Janggalnya Ampun-Ampunan
Dengan dikelola Pemda, honorer akan merasa lebih tenang. Mereka akan mendapatkan gaji tanpa potongan dari pihak ketiga.
"Solusi Pak Wabup itu cukup melegakan honorer tendik khususnya," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Wabup Sadewo menyentil soal formasi dan kuota PPPK 2022, keputusannya ada di pusat.
Pemda hanya mengajukan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Meski begitu, Wabup Sadewo, menurut Sutrisno, berjanji akan mengusahakan semua guru terakomodir pada penerimaan P3K 2022.
"Jumlah kuota dan formasi kata Pak Wabup masih dalam pembahasan. Ada kemungkinan untuk semua guru yang sudah lulus PG akan diajukan dan diselesaikan tahun ini," terangnya.
Sutrisno mengaku lega karena perjuangan mendapatkan status PPPK didukung Wabup Sadewo.
Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin, keputusannya ada di pusat. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad