jpnn.com, JAKARTA - MenPAN-RB Asman Abnur menepis tudingan sejumlah pihak yang menyebut keputusan Presiden Joko Widodo menaikkan THR PNS, TNI/Polri, dan Pensiunan dan pemberian gaji ke-13 berbau politis jelang Pilpres 2019.
Tudingan tersebut salah satunya disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Nah, Asman menjelaskan bahwa alasan pemerintah menaikkan THR lebih karena penghargaan atas meningkatnya kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
BACA JUGA: Optimistis THR PNS Rangsang Pertumbuhan Daya Beli Masyarakat
"Kemarin saya sudah menyampaikan bahwa saya melihat dua tiga tahun belakangan ini, kinerja ASN itu luar biasa, peningkatan akuntabilitas dipersentasikan dalam nilai LAKIP, hasil evaluasinya meningkat. Jadi wajar kalau kita beri apresiasi," ucap Asman, di Kantor KSP, Jakarta, Jumat (25/5).
Sedangkan bagi pensiunan yang juga kecipratan THR, Asman mengaku lebih tergelitik karena membayangkan pendapatan ASN setelah pensiun langsung turun drastis.
BACA JUGA: MenPAN-RB Pastikan Honorer Tidak Dapat THR
"Nah untuk pensiunan, saya tergelitik kenapa? Bayangkan eselon satu itu, begitu dia pensiun, dulu dia kayak Pak Moeldoko ini beliau kan jenderal, begitu pensiun langsung drastis pendapatannya turun," jelas menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
BACA JUGA: Baca Nih, Info Terbaru soal Pencairan THR PNS
BACA JUGA: Menteri Asman: Awal Juni THR PNS Cair
Dia berpandangan, wajar bila pemerintah memberikan apresiasi bagi pensiunan sebagai anak bangsa. Sebab, mereka sudah banyak berjasa bagi Republik ini, sehingga mendapat THR setahun sekali dari pemerintah.
"Jadi dari sisi itu saja dilihat," pungkas Asman yang juga mengaku tidak berani mengusulkan THR bagi honorer karena tidak diatur di dalam undang-undang.
"Dalam UU ASN itu saya enggak boleh lari. Dalam UU ASN itu hanya ada PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Hanya itu (yang dapat THR)," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 736 Ribu Guru Honorer Tak Dapat THR, Begini Kata MenPAN-RB
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam