jpnn.com, JAKARTA - Polri masih berusaha untuk mengungkap kasus teror bom yang dialami dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode M Syarif beberapa waktu lalu.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menganalisis pelaku berdasar rekaman CCTV. Namun, yang kini menjadi kendala adalah kualitas dari rekaman sangat rendah.
BACA JUGA: Perluasan e-Tilang, GBK dan Monas Bakal Dipasang Kamera Pengintai
“Makanya dari tim Inafis Polri perlu waktu dua hari untuk meningkatkan kualitas rekaman itu,” kata Dedi, Selasa (22/1).
Dengan dilakukan peningkatan kualitas, petugas bisa lebih mudah untuk melacak wajah dari peneror di kediaman Agus dan Laode.
BACA JUGA: Kasus Teror Pimpinan KPK: Gambar di Rekaman CCTV Pecah
"Untuk orang-orang yang kami curiga itu biar jelas gambarnya. Kemudian, kendaraan yang dipakai itu jelas dan pelat nomor bisa terdeteksi dengan baik,” sebut Dedi.
Namun, apabila upaya ini belum membuahkan hasil, opsi lain yang dimiliki Polri adalah bekerja sama dengan Kepolisian Metropolitan London, Inggris.
BACA JUGA: Polisi Pastikan Usut Tuntas Peneror Kediaman Pimpinan KPK
"London memiliki peralatan yang canggih dalam rangka untuk mendeteksi itu. Dari London pun perlu waktu dua hari juga kalau sudah nanti dikirim ke Inafis Polri untuk dianalisis lembali,” tegas Dedi.
Sebelumnya, dua rumah pimpinan KPK menjadi sasaran teror bom pada Kamis (10/1). Keduanya adalah rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan kediaman Wakil Ketua KPK KPK Laode M Syarif.
Untuk teror yang terjadi di rumah Laode berupa pelemparan dua bom molotov. Sedangkan, di rumah Agus didapati sebuah tas yang berisi benda diduga bom pipa. Namun, saat dicek, benda itu adalah bom palsu. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Pelempar Bom Molotov di Rumah Laode, Polisi Sita 4 CCTV
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan