jpnn.com, JAYAPURA - Kerusuhan antarsuku terjadi di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada Minggu (3/10). Enam orang dilaporkan tewas dan puluhan warga terluka dalam insiden berdarah tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan kerusuhan di Papua itu melibatkan Suku Kimyal dan Suku Yali.
BACA JUGA: Suku Kimyal Mengamuk, Bawa Busur dan Parang, Ada yang Tewas
Kini, petugas gabungan TNI-Polri masih bersiaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
“Sebelumnya satu orang dinyatakan meninggal. Kini korban meninggal ada enam orang dan 41 orang terluka," kata Kombes Kamal dalam keterangan kepada wartawan, Senin (4/10).
BACA JUGA: Konon Moeldoko Datang ke Cikeas Pagi-Pagi Sekali, Mengintervensi, SBY Marah
Menurut Kamal, korban terluka maupun tewas sudah dibawa ke Rumah Sakit Yahukimo untuk penanganan medis.
"Untuk masyarakat yang mengamankan diri di Polres Yahukimo diperkirakan 1.000 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak," kata Kamal.
BACA JUGA: Imbauan Penting Irjen Boy Rafli Amar Untuk Masyarakat Papua
Kerusuhan ini terjadi pada Minggu (3/10) pukul 12.45 waktu setempat.
Saat itu terjadi penyerangan terhadap warga Suku Yali oleh kelompok masyarakat dari Suku Kimyal.
"Suku Kimyal yang dipimpin Morome Keya Busup menyerang dengan dua minibus dan membawa busur panah hingga parang mendatangi masyarakat Suku Yali," kata Kamal dalam siaran persnya, Minggu (3/10).
Mendapati laporan itu, polisi langsung menuju lokasi untuk menghalau massa. Lalu pada pukul 13.00 mereka berhasil dihalau.
"Namun, tak sampai di situ. Massa kembali menyerang Suku Yali yang ada di Hotel Nuri. Bahkan, mereka hendak membakar bangunan hotel," kata Kamal.
Perwira menengah Polri itu menyebut massa juga berusaha membakar rumah dari warga Suku Yali. Tetapi, upaya tersebut berhasil dicegah petugas.
BACA JUGA: Menanam Jagung di Sorong, Jokowi: Ini Lahan yang Sangat Luas
Saat kejadian, aparat gabungan TNI-Polri kemudian mengamankan objek vital seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. (cuy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Elfany Kurniawan