Berjalan Kaki Baik untuk Otak Anda, Ini Penjelasannya

Senin, 03 Juli 2017 – 16:48 WIB
Pemuda yang mudik dengan jalan kaki Jakarta-Indramayu. Foto: Facebook/PojokJabar

jpnn.com - Regimen berjalan dengan intensitas sedang bisa mengurangi gejala kerusakan kognitif ringan yang terkait dengan kesehatan pembuluh darah yang buruk di otak.

Peserta dengan gangguan kognitif vaskular atau biasanya dikenal dengan demensia vaskular, yang berjalan tiga jam per minggu selama enam bulan mmapu memperbaiki waktu reaksi dan tanda-tanda fungsi otak yang membaik lainnya, sebuah tim peneliti dari Kanada melaporkan dalam British Journal of Sports Medicine.

BACA JUGA: Mengonsumsi Nutrisi Ini Dapat Membantu Ingatan Anda Tetap Tajam

Kelainan kognitif pembuluh darah atau VCI, mengacu pada demensia lebih lanjut yang terjadi akibat kerusakan pembuluh darah di tempat lain di tubuh. Ini adalah penyebab demensia kedua yang paling umum setelah penyakit alzheimer.

" Telah terbukti bahwa latihan aerobik reguler meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan serebrovaskular," kata penulis senior studi, Teresa Teresa-Ambrose, seperti dilansir laman Lifescript, Minggu (2/7).

BACA JUGA: Tiga Tahun Puasa Daud, dari Pekalongan Jalan Kaki ke Tanah Suci

" Lebih khusus lagi, hal ini mengurangi risiko seseorang mengembangkan kondisi kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes (tipe II) dan kolesterol tinggi. Kondisi kronis ini memiliki dampak negatif pada otak, kemungkinan melalui aliran darah yang terganggu ke otak," jelas Ambrose, seorang peneliti dengan Aging, Mobility dan Cognitive Neuroscience Lab di University of British Columbia di Vancouver.

Otak adalah organ yang sangat metabolik dan untuk membuatnya tetap sehat, dibutuhkan aliran darah yang baik untuk menghasilkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan ke jaringannya.

BACA JUGA: Aim Jalan Kaki dari Pekalongan ke Tanah Suci, Berbekal Sedikit Uang

" Perlu dicatat bahwa dalam penelitian ini, penurunan tekanan darah (sekunder akibat olahraga) dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif," tambah Ambrose.

Latihan aerobik yang melibatkan berjalan juga bisa menguntungkan otak dengan meningkatkan faktor pertumbuhan, yaitu zat yang dibuat oleh tubuh yang meningkatkan pertumbuhan sel, diferensiasi dan kelangsungan hidup.

Ambrose dan rekannya secara acak menugaskan 38 orang dewasa yang lebih tua dengan VCI ringan.

Satu kelompok mengikuti program pelatihan aerobik yang terdiri dari tiga kelas berjalan satu jam setiap minggu selama enam bulan, sementara kelompok lainnya melanjutkan perawatan rutin mereka.

Selain itu, kedua kelompok diberi informasi tentang gangguan kognitif vaskular dan tips untuk makan makanan yang lebih sehat.

Sebelum program latihan dimulai dan setelah enam bulan, semua peserta menjalani pemindaian otak MRI fungsional dan tes lainnya yang mengukur aktivitas saraf dan kemampuan kognitif.

Orang-orang dalam kelompok pelatihan aerobik diketahui mengalami perbaikan signifikan dalam masa reaksi mereka pada tes kognitif dan menunjukkan perubahan pada aktivitas otak mereka yang membuat otak mereka lebih sehat. Kelompok pembanding tidak menunjukkan perubahan.

Secara keseluruhan, olahraga tampaknya menjadi strategi yang menjanjikan untuk mempromosikan kesehatan kognitif pada orang dewasa yang lebih tua.

" Sementara lebih banyak penelitian harus dilakukan untuk lebih memahami bagaimana manfaat olahraga (dalam hal ini berjalan), kami menemukan hanya ada sedikit konsekuensi negatif dari berolahraga," jelas Ambrose.

" Efek latihan dalam penelitian ini nampaknya memperbaiki fungsi eksekuti yang dibutuhkan untuk perencanaan, pemikiran dan penilaian," pungkas Dr. Joe Verghese, direktur Center for the Ageing Aging Brain di Montefiore Medical Center di Montefiore. New York.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khusus Dewasa! Ini Pengaruh Latihan Intensif terhadap Libido Pria


Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
otak   jalan kaki   Olah Raga  

Terpopuler