Dengan kereta kerajaan, Pangeran William dan Kate Middleton akan diarak dari Westminster Abbey menuju Buckingham Palace setelah upacara pernikahan pagi ini waktu setempatPasangan pengantin baru itu melintasi jalur sepanjang lebih dari lima kilometer selama seperempat jam
BACA JUGA: Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Dengan berjalan kaki, jalur tersebut paling asyik ditempuh selama sekitar dua jam------------------------------------------
DOAN WIDHIANDONO, London
-------------------------------------------
JALUR prosesi itu sejatinya merupakan "jalur wajib" bagi para wisatawan yang sedang mengunjungi London
BACA JUGA: Ketika SBY Resmi Melamar Putri Hatta Rajasa untuk Ibas
Kalau arak-arakan Pangeran William dan Kate Middleton menempuhnya dalam waktu 15 menit, bagi sebagian besar turis, itu hanya seperdelapan waktu tempuh dengan berjalan kaki.Jawa Pos memulai rute jalan kaki itu pada Selasa (26/4) pagi waktu setempat
BACA JUGA: Kasus Antasari Muncul Lagi, Keluarga Kian Kompak Mendampingi
Sama seperti rombongan pengantin itu, titik start adalah gerbang barat Westminster AbbeyTentu tidak dari altarnyaKetika itu bendera-bendera belum terpasang di sekitar gereja tersebutWestminster Abbey juga masih terbuka untuk pengunjung umum.Dari pintu barat itu, jalur prosesi langsung berbelok ke arah kanan, hampir putar balik tepatnyaSekitar 100 meter di depan, sudah terpampang bangunan megah, The Houses of ParliamentSehari-hari jalan di situ ramai betulRamai lalu lintasnya, juga aliran pejalan kaki di trotoar-trotoarnyaDi sepanjang jalan tersebut banyak yang berfoto dengan memilih gedung parlemen itu sebagai latar belakang.
Setelah itu, prosesi berbelok ke kiri, menyeberang perempatan besar, dan langsung menuju jalan Parliament Street serta WhitehallSudut perempatan tersebut, di depan Parliament Square, juga ramaiSebab, itu adalah pintu keluar-masuk Underground, jaringan kereta api bawah tanahDipastikan, pada hari pernikahan ini, stasiun itu overcrowdedPada hari H, stasiun memang bukaTapi, kalau terlalu penuh, otoritas setempat bisa menutupnya.
Perempatan tersebut, terutama di sisi timur, penuh tokoAda toko buku, toko makanan, dan yang ramai diserbu turis adalah toko suvenirSelain itu, ada sejumlah kios suvenir, dengan harga yang lebih miring, di sepanjang Parliament Street dan WhitehallKalau ingin pengganjal perut selama perjalanan, ada kios yang menjual aneka roti panas, mulai pancake hingga hot dog, plus es krim yang sangat lembutTentu, Pangeran William dan Kate Middleton tak akan bisa menikmati itu semua.
Beberapa ratus meter melalui perempatan tersebut, sudah ada objek yang juga biasa dikunjungi turisTepatnya di sebelah kiri atau di barat jalanDowning StreetAlamat "paling beken" di InggrisDowning Street adalah jalan yang ujungnya berpagar tinggi dua lapisEmpat hingga lima polisi berjaga setiap hariMereka berbaju putih lengan panjang dengan rompi hitamBiasanya ada satu atau dua orang yang menyandang senapan serbu.
Para turis itu tak benar-benar mengunjungi, sebenarnyaMereka hanya berkerumun di ujung jalan yang berpagar tersebut sambil menunjuk-nunjuk ke dalam, ke arah kediaman resmi PM InggrisLantaran wujudnya yang tak seperti tempat wisata itu, orang kerap bingung saat melihat kerumunan massa di depan pagar tersebut.
Sesuai rencana, jalur prosesi bergerak lurus terus melalui ujung Downing Street lalu berbelok masuk ke markas Household CavalryItu adalah markas resimen khusus angkatan bersenjata Inggris yang dikenal lewat penampilannya yang begitu khasMengendarai kuda hitam, dalam upacara resmi mereka berpakaian ala kesatria dari dua atau tiga abad silamPasukan berbaju merah disebut The Life Guards dan pasukan berbaju biru adalah The Blues and RoyalTugas utama mereka adalah mempertaruhkan nyawa demi keselamatan raja atau ratuMereka merupakan tameng hidup pemimpin Kerajaan Inggris.
Sehari-hari, markas itu juga begitu ramaiSalah satu "atraksi" adalah berfoto bersama dua penjaga yang sedang berpatroliMereka duduk diam, pandangan lurus ke depan, di atas kuda hitam selama berjam-jamMeski di sekelilingnya ada turis yang merubung, anggota pasukan kavaleri itu tak terpengaruh.
Yang bermarkas di Jalan Whitehall tersebut adalah batalyon khusus untuk seremonialKarena itu, pakaian mereka pun seperti kesatria kuno tersebutBerkuda hitam, celana ketat, sepatu bot setinggi paha, baju besi di punggung dan dada, pedang, serta helm baja dengan hiasan berjuntai di pucuknya
Di dalam markas itu ada museumDi situ pengunjung bisa mencoba pakaian seremonial tersebutTermasuk baju besi yang beratnya sekitar tiga kilogram tersebutItu jauh lebih ringan daripada dua abad lalu saat baju besi harus seberat lima belas kilogram dan harus dites tahan peluru.
Atraksi lain yang juga tiap hari ada di markas kavaleri tersebut adalah pergantian penjaga setiap pukul 11.00Sebelum itu, satu regu penjaga akan berkuda keluar dari barak mereka di kawasan KnightsbridgeSetelah upacara singkat, mereka akan menjaga markasSementara itu, regu yang digantikan akan pulang "juga berkuda" ke barak.
Dari jalan Whitehall, prosesi Pangeran William dan Kate Middleton akan berbelok kiri, masuk ke gerbang markas ituGerbang tersebut bermodel lengkung seperti pintu-pintu masjidLebarnya hanya pas untuk satu kereta dan dua pasang kuda yang bersisianSetelah menembus markas, mereka melalui lapangan besar yang berpasir, dengan debu-debu beterbangan kalau ada kuda melintas, belok kanan sekitar 50 meter, dan sampailah mereka di The Mall.
Dari jalan Whitehall, kalau terus tanpa berbelok ke markas kavaleri, para turis akan sampai ke Trafalgar Square, alun-alun besar yang beken tersebutTrafalgar Square pun sejatinya berada di mulut The Mall, jalan sepanjang sekitar dua kilometer di mulut Buckingham Palace.
The Mall memang didesain sebagai jalur seremoni acara-acara kenegaraan sejak awal abad ke-20Jalan tersebut begitu lurus dan lebarKarena itu, muncul "legenda" bahwa The Mall dibangun sebagai runway pesawat kalau ada keadaan genting menimpa keluarga kerajaanTentu saja legenda itu tak benarToh, ada helikopter yang tak butuh runway panjang.
Lewat The Mall itu pula kemegahan Inggris begitu terasaDi ujung barat, tampak Monumen Ratu Victoria di depan gerbang Istana BuckinghamDi ujung timur, ada Admiralty Arch, gerbang besar berbentuk setengah lingkaran di depan Trafalgar SquareTapi, jalur prosesi pengantin tak melewati ujung timur ituKeluar dari markas Household Cavalry, arak-arakan langsung tiba kira-kira di tengah-tengah The MallTidak pas tengah-tengahnyaKira-kira tiga perempat agak ke timur.
The Mall juga menjadi tempat wajib yang harus dikunjungi turis, terutama pada jalur wisata bertema british monarchyTermasuk oleh paket-paket tur bertema Pangeran William-Kate Middleton yang marak belakangan iniMeski sejatinya yang dikunjungi paket tur itu ya jalur prosesi tersebut.
Pada hari ini, The Mall sudah cantik bangetBendera Inggris Raya yang bermotif saling-silang itu memenuhi 50 tiang bendera, 25 di kanan dan 25 di seberangnya, yang memenuhi jalanPara pekerja sibuk merapikan perangkat audio yang dipasang khusus demi royal weddingMereka mengulur-ulur kabel, mengaitkannya pada speaker di sepanjang jalan.
Memang, kerumunan massa yang menonton prosesi bisa mendengarkan jalannya upacara pernikahan di Westminster AbbeyDi The Mall, dibangun kotak-kotak kubus besar dari kayu daur ulang, seukuran kira-kira 2 x 2 x 2 meterMasing-masing lantas dicantoli empat speakerDua menghadap ke jalan, dua ke arah trotoar.
Sejatinya, perangkat audio itu tak terlampau perluToh, orang tetap bisa melihat live streaming pernikahan lewat internet, baik melalui handphone atau laptop, sembari menunggu prosesiTapi, yang terang, siaran audio itu bakal mewarnai hari prosesi tersebut menjadi lebih meriah.
Berjalan menyusuri The Mall, turis juga masih dimanjakan sejumlah objekDi sebelah selatan ada St James Park, taman milik kerajaan yang cukup elokPada musim semi sekarang ini, bunga-bunga bermekaranMerpati beterbangan serta tupai-tupai jinak terlihat berloncatan dan berlarian di tanah serta pepohonan.
Hampir di ujung barat, di sisi utara The Mall, ada Clarence House, kediaman resmi Pangeran Charles dan Camilla ParkerIstana yang dijaga sepasang tentara dengan baju merah dan topi kulit beruang itu juga kerap dilihat wisatawanWalau hanya dari depannya.
Sebelum sampai di Clarence House, rombongan prosesi akan disambut sepasang patung besar, Raja George VI dan Ratu Elizabeth (Ibu Suri)Mereka adalah orang tua Ratu Elizabeth IIOrang Inggris menghargai mereka sebagai pemimpin monarki yang kehidupan rumah tangganya begitu harmonisIbu Suri bahkan hidup hingga usia 101 tahunMeski pada episode akhir kehidupannya dia banyak menyaksikan kawin cerai cucu-cucunya.
Siang ini waktu setempat, setelah upacara pernikahan, rombongan prosesi akan memasuki gerbang Buckingham Palace, pemungkas jalur arak-arakanTapi, bagi rombongan turis, Istana Buckingham bukan akhirTempat kerja Ratu Elizabeth II itu masih menawarkan segudang atraksi lain.
Pada musim semi, dua hari sekali tiap tanggal genap ada seremoni pergantian penjaga istanaItu juga asyik dilihatDi bagian belakang istana, ada galeri ratu dan istal (tempat merawat kuda serta kereta istana) yang juga terbuka untuk umum.
Di istal itu terpajang seluruh kereta yang biasa dipakai untuk upacara resmiTermasuk The Glass Coach, kereta kecil untuk mengangkut Pangeran William dan Kate kalau hari ini hujanKereta pengantin utama, 1902 State Landau yang berwarna marun, tak tampak ketika Jawa Pos mengunjungi istal pada hari itu"Sedang dalam persiapan," kata seorang penjaga.
Rute jalan kaki tersebut akhirnya berakhir pukul 12.00 lebih sedikitLebih dari dua jamDelapan kali lebih panjang daripada prosesi perarakan pengantin yang hanya 15 menit(c5/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zumi-Zola, Selebritis yang Baru Dua Pekan Menjadi Bupati di Jambi
Redaktur : Tim Redaksi