Berkah Ramadan, Ijah Jual Martabak Omzet Rp 10 Juta per Hari

Rabu, 06 Juni 2018 – 00:45 WIB
Siti Khodijah penjual martabak mini di pasar Teratai Jalan Komyos Soedarso, Senin (4/6). Foto: Suci Nurdini Setiowati/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com - Ramadan juga membawa berkah bagi para pedagang yang berjualan takjil. Salah seorang yang mendapat berkah Ramadan adalah Siti Khodijah.

Suci Nurdini Setiowati, Pontianak

BACA JUGA: Berita Terkini : Promo Tiket Kereta Api Berkah Ramadan

Ibu 38 tahun ini menjual martabak telur, martabak asin dan martabak mini di depan pasar Teratai Jalan Komyos Sudarso, Pontianak. Omzet diraup berkali-kali lipat dibanding hari biasa.

Selama bulan puasa, martabak mini jadi buruan konsumen. Harganya pun terbilang murah. Hanya Rp1.000.

BACA JUGA: PT Daop I Jakarta Hadirkan Tarif Promo Berkah Ramadan

"Kalau hari biasa pendapatan kotornya sekitar Rp2,5 juta. Sedangkan kalau sekarang bulan puasa Rp8 juta hingga Rp10 juta," ungkap Ijah kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Senin (4/6).

Perempuan berjilbab yang karib disapa Ijah ini sudah 18 tahun berjualan martabak. Selama Ramadan permintaan meningkat. Ia pun menambah pegawai.

BACA JUGA: Berkah Pebisnis Hijab di Bulan Ramadan

"Pegawai dari 10, karena sekarang ramai 20 orang. Paling yang bantu saya ambil dari ibu-ibu tetangga sama keluarga," jelasnya.

Warga Gang Kayu Manis 2 Jalan Komyos Sudarso ini sudah melakukan persiapan sejak dini hari. Untuk membuat martabak mini, dalam sehari menghabiskan 20 kilogram wortel, 1 karung kol, 1 karung Bombay, 10 kg daun bawang, 270 butir telur dan 30 kg minyak goreng. "Ini biasa dari jam 3 pagi kite (kita) dah siap-siap motong-motong sayur apa segala," katanya.

Hari biasa, gerobak kaki lima milik Ijah buka pukul 15.00-23.00 Wib. Memproduksi sekitar 1.500 martabak mini. “Sedangkan Ramadan buka pukul 12.00-23.00 Wib, produksi hingga 8.000 martabak mini, kadang lebih,” ungkapnya.

Ijah awalnya berjualan sayur di dalam pasar Teratai. Ia merintis usaha martabak setelah ia dan suaminya menjual nasi goreng di depan pasar Teratai tersebut. Sehingga ia pun berjualan martabak.

Selama menjalankan usaha barunya ini, Ijah mengaku banyak suka duka yang dilalui. "Namanya juga jualan," ucapnya. Sepi hingga ditipu pelanggan sudah makanan sehari-harinya.

Misalnya pesan 100 martabak mini lalu ditinggal. Setelah dibuatkan orangnya tak datang-datang. “Tapi ramai atau sepi Alhamdulillah happy-happy aja, namanya perkerjaannya," lugasnya.

Meski mendapatkan keuntungan lumayan, Ibu dari Agustina, Fitri Ayu dan Rismawati ini masih memiliki harapan mulia yang belum terwujud. Ia bersama suaminya berkeinginan naik haji ke tanah suci. “Itu jak yang belum tercapai mbak," tutup Ijah. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Musiman Justru Dapat Berkah Ramadan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler