jpnn.com, GRESIK - Para pebisnis hijab menuai berkah Ramadan. Permintaan busana muslim utamanya hijab mengalami lonjakan drastis.
Untuk melayani permintaan lonjakan, produsen busana muslim harus menambah karyawan. Radar Gresik (Jawa Pos Group) melaporkan, Sabtu (10/6), tidak hanya hijab, permintaan sarung juga mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Kadin DKI Berbagi dengan 1000 Anak Yatim dan Kaum Duafa
Permintaan datang tidak hanya sekitar di Kabupaten Gresik, Jawa Timur saja yang naik, tapi juga dari luar pulau.
Kota Gresik merupakan salahsatu daerah yang memiliki sentra industri busana muslim. Produksi pabrik hingga UKM bergeliat ketika memasuki bulan ramadan.
BACA JUGA: Berpuasalah, Niscaya Kamu Menjadi Sehat
Salah satunya, Pasmira Group yang merasakan kenaikan permintaan baik ritel dan grosir.
“Permintaan di ritel mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat, begitu pula dengan grosir dari luar Provinsi dan pulau,” sebut Manajer Produksi Pasmira Group Ifada Kamilia.
BACA JUGA: Happy Puppy Ketahuan Beroperasi Saat Ramadan, Ratusan Botol Miras Disita
Menurutnya, permintaan secara grosir dan luar daerah seperti luar pulau seperti Samarinda, Bukit Tinggi, Makasar, Pekanbaru justru meningkat drastis. Dalam sebulan sebelum ramadan order terus berdatangan.
“Karena terkendala dnegan ekspedisi yang padat saat Ramadan, jadi permintaan grosir meningkat lebih awal, paling banyak untuk pesanan Grosir di wilayah Bekasi,” terangnya.
Sedang untuk ritel, kenaikan terjadi saat ramadan tiba. Kenaikannya bisa sampai 300 persen. Bahkan satu minggu sebelum ramadan, stok yang disiapkan sudah keluar dengan cepat.
“Untuk permintaan ritel, Gresik memiliki 40 persen permintaan, sedang untuk Jatim mencaaia 75 persen,” paparnya.
Dijelaskan, kapasitas produksi memang selalu dalam keadaan stabil. Hanya saja, saat menjelang ramadan, sudah meningkatkan produksi antara 30 hingga 40 persen.
Kenaikan produksi ini tak sebanding dengan peningkatan permintaan yang lebih tinggi.
“Jadi stok dalam produksi regulerpun dimaksimalkan untuk menutupi jumlah permintaan yang meningkat,” jelasnya.
Disebutkan, untuk produksi regular, mereka bisa memproduksi 3.000 pieces tiap tipe dari 8 tipe hijab yang diproduksi. Hanya saja, untuk mengimbangi permintaan, maka karyawan bagian produksi hanya menambah jam kerja, dengan melanjutkannya di rumah masing-masing.
“Karena sudah ditutupi dengan stok regular sebelumnya,” urainya.
Sementara itu, Kepala Produksi Pasmira Group Zulfa Maulidia menuturkan, seiring dengan kenaikan produksi dan permintaan maka quality control yang dilakukan juga semakin diperketat.
Mulai dari kontrol jumlah, sampai target dan kualitas jahitan menjadi hal yang fokus diperiksa. “Saat permintaan naik, maka kualitas tidak boleh lengah,” tuturnya.
Ditambahkan, untuk menjaga kondisi hijab pada stok regular sebelumnya, harus mengeluarkan produksi lama kemudian menyimpan produksi baru. Hal itu untuk mencegah produk yang lembab karena penyimpanan terlalu lama.
“Jadi saat ramadan dan lebaran berlalu, produksi akan dimulai lagi dengan stok yang sudah menipis bahkan habis,” imbuhnya. (*/ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Sediakan Rp 4 Triliun untuk Transaksi Ramadan dan Lebaran di Kepri
Redaktur : Tim Redaksi